SEMARANG– Kementerian Riset dan Teknologi tengah mengembangkan converter yang dapat menghemat bahan bakar minyak perahu nelayan hingga 40%. Langkah tersebut merupakan salah satu wujud dukungan terhadap ekonomi kerakyatan.
Menteri Riset dan Teknologi, M Nasir mengatakan, selam ini sebanyak 90% perekonomian Indonesia bertumpu para ekonomi kerakyatan. Agar nilai tambah yang dimiliki ekonomi kerakyatan dapat lebih baik maka harus didukung oleh modernisasi teknologi.
“Dengan pengembangan konverter BBM bagi nelayan, dapat menghemat bahan bakar antara 30-40%,” katanya, disela Seminar Nasional Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dalam Rangka Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah, Senin (18/11) kemarin.
Menurutnya, sejauh ini beberapa modernisasi teknologi yang sudah dilakukan di Jateng antara lain pada sektor pertanian, peternakan, juga industri pengelasan yang berada di Solo. Sedangkan untuk sektor kelautan yang menyasar nelayan baru akan dikembangkan.
“Kami juga akan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan lain untuk menunjang ekonomi kerakyatan, dengan menggandeng akademisi di sejumlah perguruan tinggi,” ungkapnya.
Ditambahkan, upaya kerjasama dengan akademisi ini merupakan langkah yang tepat untuk menghasilkan teknologi tepat guna. Dalam hal ini, sinergi juga akan melibatkan masyarakat yakni pelaku usaha, serta pemerintah.
“Selain berusaha memfasilitasi, kami juga menjembatani antara para peneliti dengan pelaku usaha. Biasanya peneliti tidak terlalu paham dengan kebutuhan para pelaku usaha ekonomi kerakyatan. Inilah tugas kami menjembatani mereka. Dengan demikian, akan terbentuk teknologi tepat guna yang dapat mendukung usaha mereka,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Supriyono, salah seorang pengusaha sabun susu di Jawa Tengah mengaku, baginya ide yang didukung oleh kemudahan akses modal, serta inovasi teknologi bagi home industri sangat membantu kemajuan usaha mereka.
“Saat pelatihan dari dinas terkait kami hanya dibekali dua varian untuk pembuatan sabun. Tapi dengan bertambahnya informasi juga teknologi kami kini sudah kembangkan cukup banyak varian sabun susu dan produk-produk lain dengan bahan baku susu,” tegasnya.(aln)