*Garap Pasar Bisnis Baru
KINERJA PEGADAIAN- Kepala Kantor Wilayah XL Semarang PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan, menunjukkan rumusan target kinerjanya di tahun 2016 kepada Direktur III PT Pegadaian (Persero), Fery Febrianto, disela Rapat Kerja Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang, di Laras Asri Hotel Salatiga. Foto : alin
SEMARANG- PT Pegadaian (Persero) pada tahun 2016 ini mentargetkan dapat meraup laba setelah pajak hingga Rp2,15 triliun. Jumlah tersebut setidaknya naik 10,37% dari laba tahun 2015 lalu yang hanya meraih Rp1,948 triliun.
Direktur III PT Pegadaian (Persero), Fery Febrianto mengatakan, secara aset pada tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp45,5 triliun atau naik dari tahun lalu yang mencapai Rp39,2 triliun. Sedangkan dari sisi out standing loans (OSL) atau kredit yang disalurkan pada tahun ini ditarget Rp35,73 triliun, naik 15,36% dari sebelumnya Rp30,97 triliun.
“Kami optimis target kinerja kita akan terus meningkat di tahun ini. Apalagi, berbagai strategi bisnis telah kita siapkan untuk melampaui target yang dipatok,” katanya, disela Rapat Kerja Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil XI Semarang, dengan tema ‘Akselerasi eksekusi inisiatif strategis untuk melampaui target 2016’, di Laras Asri Resort & Spa Salatiga.
Menurutnya, untuk mencapai kinerja yang positif, sebagai perusahaan yang inovatif, Pegadaian akan mengembangkan produk-produk baru. Pegadaian tidak lagi hanya terfokus pada bisnis berbasis gadai saja, melainkan lebih agresif pada pengembangan kredit fidusia atau mikro, bisnis emas, serta optimalisasi aset.
“Pegadaian itu hanyalah brand. Jadi, kita bukan saja hanya melakukan bisnis yang berkaitan dengan pergadaian saja, tapi berusapa merambah bisnis-bisnis lainnya, serta optimalisasi aset,” ungkapnya.
Pegadaian, lanjutnya, kini juga memiliki tabungan emas yang menjadi unggulan di Kementrian BUMN. Produk layanan ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai investasi bagi masyarakat, khususnya kalangan menengah bawah.
“Misal 1 gram emas Rp500.000, dan kita hanya punya uang Rp50.000, bisa ditabungkan dan mendapatkan emas sebesar 0,1 gram. Ini sangat memudahkan masyarakat,” ujarnya.
Fery menjelaskan, pada tahun ini Pegadaian secara nasional mentargetkan 100.000 nasabah baru. Adapun dari sisi outlet, diharapkan semakin luas sebaranganya dengan 4.450 unit secara nasional, dan hampir setiap kecamatan ada.
“Kami terus berupaya memperluas sebaran outlet hingga ke pelosok-pelosok, minimal kecamatan, sehingga mampu menimbulkan kemudahan akses dan mudah dijangkau masyarakat. Apalagi mudah transaksi di Pegadaian sangat mudah dan tidak bertele-tele,” terangnya.
Kepala Kanwil XI Semarang PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan menambahkan, khusus di wilayahnya pada tahun 2016 kinerja Pegadaian diharapkan bisa tumbuh 16,26%. Untuk target aset dipatok naik dari tahun 2015 sebesar Rp2,641 triliun menjadi Rp3,389 triliun.
“Tahun ini kami akan agresif menggenjot kinerja Pegadaian Syariah yang selama ini terus menunjukkan perkembangan yang pesat. Selain itu, meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi menjadi kunci untuk mewujudkan kinerja lebih baik,” imbuhnya.
Kontribusi bisnis gadai, kata Damar, masih mendominasi 80%. Dengan nasabah yang mayoritas kalangan menengah ke bawah, tak berpengaruh pada tingkat kredit bermasalah, dengan NPL yang sangat kecil di bawah 1%.
“Masyarakat menengah bawah yang jadi nasabah utama kami. Meski dari sisi sosial ekonomi masuk kategori menengah ke bawah, tapi tanggung jawabnya cukup tinggi. Bahkan tingkat resiko hampir tidak ada, karena dengan jaminan gadai, maka jika tidak bisa melunasi dalam waktu tertentu, jaminan tersebut bisa dilelang,” paparnya.
Sementara itu, pertumbuhan nasabah di wilayah Semarang pada tahun ini dipatok naik 7,5%, dari 871.000 nasabah aktif. Untuk outlet Pegadaian di Semarang terdapat 443 outlet, dengan rencana penambahan 4 outlet baru di tahun ini.(aln)