
SEMARANG- Setelah sukses dalam program perdananya di tahun 2015 lalu, Telkomsel kembali menggelar ‘The NextDev’. Program ini menjadi ajang kompetisis bagi generasi muda untuk membangun aplikasi berbasis teknologi digital yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
GM External Communication Telkomsel, Deni Abidin mengatakan, kompetisi membuat aplikasi digital yang diharapkan akan mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia. Sebagai rangkaian acara ini digelar program, ‘The NextDev Pulang Kampung’, dimana ada 20 finalis The NextDev tahun lalu, akan kembali ke 10 kota asal mereka, yakni Jakarta, Bandung Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Malang, Pontianak, Makasar dan Gorontalo.
“The NextDev Pulang kampung merupakan upaya Telkomsel untuk membangun ekosistem digital yang berkelanjutan di Indonesia. Dimana salatunya melalui pengenalan Digipreneurship atau kewirausahaan dibidang digital,” katanya, di Auditorium FISIP Undip Semarang, kemarin.
Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi para calon developer muda di berbagai daerah. Selain itu juga mampu menjembatani kolaborasi antara duta The NextDev dengan pemerintah kota setempat, dalam mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan perkotaan.
“Pada program The Nextdev tahun lalu ada 500 aplikasi yang terjaring dari 20 kota di seluruh Indonesia dan dipilih 20 besar. Dari 20 finalis yang tersaring kemudian dipilih tiga besar, dan salah satunya dari Kota Semarang,yakni Aplikasi Tilang.in,” ungkapnya.
Ditambahkan, jika melihat hasil tahun lalu yang cukup besar, pihaknya yakin masih banyak calon-calon developer muda lagi yang belum muncul. Setidaknya akan ada 1000 aplikasi yang akan difilter dalam program serupa yang digelar mulai April mendatang.
“Untuk kali ini ada perbedaan konsep,dimana nanti akan dibikin per area. Area 1 – Sumatra, Area 2 – Jabotabek, Area 3 Jatim, Jateng, Bali, Nusra, dan Area 4 Kalimantan, Sulawesi, Papua,” imbuhnya.
General Manager Sales Telkomsel Region Jateng-DIY, Djony Heru Suprijatno menambahkan, dalam program ini Telkomsel sengaja menjaring talenta-talenta muda, karena anak-anak muda Indonesia sangat potensial.
“Anak-anak muda kita sangat potensial, karena mereka generasi yang paling mudah . menerima aplikasi digital,” tambahnya.
Pada tahun ini, program NextDev akan digelar dua hari di masing-masing kota, dimana mereka akan melakukan sosialisasi ide dan hasil karya. Kemudian dihari kedua akan diadakan workshop dan simulasi untuk calon developernya.
“Nantinya sebanyak 20 finalis akan mengikuti tahapan yang terdiri dari bootcamp (design, development, distribute), pitching, dan investor meet up. Prinsipnya ada 6 hal yang perlu dibahas, yakni pemerintah, kesehatan, pendidikan, UKM, transportasi, dan publik yang dikerucutkan menjadi sebuah aplikasi,” terangnya.
Sementara, Telkomsel sendiri dipakai sebagai akses data. Sehingga harapannya bisa memberikan solusi yang bisa dikreasikan dan diwujudkan.
Salah satu kelompok peserta asal Semarang, Tilang.in menyebut, jika dengan mengikut program ini bisa memberikan dampak sosial baik bagi masyarakat dan Kota Semarang sendiri. CEO tilang.in, Ghani Affan Kautsar menjelaskan, aplikasi yang dibuatnya lebih pada aplikasi untuk masyarakat sadar akan ketertiban lalu lintas. Pihaknya ingin memberikan sanksi sosial kepada pelanggar lalu lintas, seperti foto, upload, screaming, dicari undang-undangnya, kemudian di share ke sosial media.
“Harapannya dengan aplikasi ini bisa memberikan efek jera. Namun hingga saat ini aplikasi kami belum mendapat respon dari Polda,” tandas mahasiswa Fakultas Sistem Informatika dan Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus Semarang.(aln)