SEMARANG- Penurunan harga sejumlah komoditas pangan memicu deflasi di Jawa Tengah. Pada bulan Februari, provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,24% dengan indeks harga konsumen 122,12.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Margo Yuwono mengatakan, kondisi pada bulan Februari 2016 lebih rendah dibandingkan dengan bulan Januari 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,48%, dengan IHK 122,42. Selain komoditas bahan pangan turun 1,06%, kelompok komoditas yang mengalami penurunan indeks lainnya yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,45%, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06%.
“Dari sisi komoditas, yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi di antaranya tarif listrik, bawang merah, daging ayam ras, dan cabai rawit,” katanya, kemarin.
Menurutnya, selama upah yang diperoleh masyarakat tidak mengalami penurunan maka penurunan harga komoditas ini memberikan dampak baik. Salah satunya jika dilihat dari sisi daya beli masyarakat.
“Ketika upah mereka tetap dan komoditas yang sifatnya pokok mengalami penurunan harga justru daya beli akan membaik. Berbeda jika ternyata upah tetap tetapi harga naik maka akan memicu inflasi,” ungkapnya.
Jika dilihat kota survei biaya hidup (SBH), seluruhnya terjadi deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar 0,30% dengan IHK 121,88.
Disusul kemudian Kota Purwokerto yang mengalami deflasi sebesar 0,29% dengan IHK 120,65, diikuti Kota Kudus sebesar 0,23% dengan IHK 128,50, Kota Tegal sebesar 0,21% dengan IHK 119,75, Kota Cilacap dan Kota Surakarta mengalami deflasi dengan level sama yaitu sebesar 0,11% dengan IHK masing-masing sebesar 125,18 dan 120,32.
Sementara itu, jika dilihat secara keseluruhan laju inflasi tahun kalender Februari 2016 sebesar 0,24% atau lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,97%. Sedangkan jika dilihat dari laju inflasi “year on year” (yoy) atau tahunan, pada bulan Februari 2016 sebesar 3,98% atau lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi yoy periode sama tahun sebelumnya yaitu 5,77%.(aln)