*Di Wilayah Jateng-DIY
SEMARANG- PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY berhasil menyelesaikan survai pemadanan data terhadap 564.648 rumah tangga miskin dan rentan miskin yang merupakan pelanggan listrik dengan 900 Volt Ampere (VA). Jumlah tersebut sesuai dengan basis data terpadu dari Tim Nasional Percepatan Penganggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang dianggap paling berhak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah.
Direktur Bisnis PT PLN (Persero) Regional wilayah Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang mengatakan, dari data Kementrian ESDM, ada sekitar 4.016.984 rumah tangga miskisn dan dan rentan miskin yang berhak mendapatkan subsidi. Data tersebut jauh dibawah data PLN untuk pengguna listrik bersubsidi secara nasional, yang mencapai 22.639.000 rumah tangga.
“Untuk wilayah Jateng dan DIY sendiri dari data TNP2K yang dianggap berhak mendapatkan listrik subsidi 564.648 rumah tangga. Ini adalah jumlah yang terbesar dari seluruh Indonesia untuk satu distribusi. Adapun survainya sudah diselesaikan sesuai dengan target,” katanya, disela-sela penutupan pemadanan basis data terpadu TNP2K pelanggan daya 900 VA, untuk wilayah Jateng dan DIY, di Semarang, kemarin.
Namun begitu, pihaknya belum bisa memastikan apakah dari jumlah 564.648 pelanggan 900 VA yang sudah dilakukan pemadanan data tersebut berhak menerima subsidi atau tidak. Pasalnya, karena baru sebatas data kelayakan saja.
“Data yang sudah kami miliki akan diserahkan ke kementerian ESDM, nanti yang akan menentukan pemerintah,” jelasnya.
Ditambahkan, PLN juga belum bisa memastikan, bagaimana dengan nasib pelanggan daya 900 VA yang tidak masuk ke dalam basis data terpadu TNP2K. Apakah nantinya tarif akan dinaikan menjadi tarif non subsidi atau tetap menggunakan tarif subsidi.
“Ini kan sifatnya masih bentuk laporan, dan kami hanya mencatat dulu, bagaimana kondisi pelanggan setelah itu nanti akan diputuskan dengan cara yang seadil-adilnya, oleh pemerintah,” imbuhnya.
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Dwi Kusnanto menuturkan, untuk di wilayahnya, jumlah pelanggan PLN mencapai 9,5 juta pelanggan. Untuk pengguna listrik bersubsidi mencapai lebih dari 8 juta pelanggan, dengan rincian 5.301.168 pelanggan pengguna listrik 450 VA, dan 3.465.250 pelanggan 900 VA.
“Terbanyak data yang kami survai berada di Kabupaten Tegal dengan jumlah mencapai 119.835 pelanggan, dan paling sedikit di Salatiga dengan jumlah yang kami survai sebanyak 12.414 pelanggan,” ujarnya.
Dwi menambahkan, untuk melakukan survai pihaknya menerjunkan setidaknya 1300 petugas PLN yang tersebar di seluruh wilayah di Jateng dan DIY. Dalam proses survai tersebut, memberikan kesempatan berinteraksi langsung dengan pelanggan.
“Selain survai kita juga melakukan interaksi dengan pelanggan, dengan hal ini PLN dapat masukan dari pelanggan untuk terus meningkatkan pelayanan,” tambahnya.
Diakuinya, tidak mudah untuk melakukan survai pemadanan data. Banyak kendala yang dihadapi petugas baik itu kondisi lapangan maupun kendala lain.
“Oleh karena itu kita berkoordinasi dengan pemerintah setempat, baik itu tingkat kecamatan maupun tingkat desa,” tandasnya.(aln)