SEMARANG- Tingkat permintaan hunian di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut terbukti dari hasil penjualan rumah dan apartemen selama REI Expo 3/2016 berlangsung di Atrium Mall Ciputra Semarang, mulai 17-28 Maret 2016.
Panitia REI Expo Jateng 2016, Juremi mengatakan, pada pameran kali ini berhasil membukukan potensi penjualan sebanyak 60 unit rumah, dari 28 pengembang peserta pameran. Dari jumlah tersebut, 11 unit diantaranya merupakan hasil penjualan apartemen, dan sisanya rumah menengah atas.
“Hasil pameran kali ini cukup menggembirakan, karena ada peningkatan dari pameran sebelumnya yang hanya terjual 51 unit. Bahkan, potensi penjualan ini akan terus berjalan, karena biasanya transaksi akan kembali terjadi setelah survei lokasi pasca pameran,” katanya, disela Penutupan REI Expo 3/2016, kemarin.
Menurutnya, penurunan suku bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR) oleh sejumlah perbankan seiring turunnya BI rate, memberikan efek positif. Saat ini, suku bunga KPR rata-rata berada di kisaran 9% dari sebelumnya 10%.
“Penjualan rumah yang cukup baik ini dipengaruhi juga oleh suku bunga perbankan yang mulai turun. Ini sangat melegakan pembeli rumah, karena angsuran akan terus berkurang seiring turunnya suku Bunga KPR,” ungkapnya.
Dijelaskan, harga rumah dengan kisaran mulai Rp350 juta hingga Rp750 jutaan kini paling laris diburu konsumen. Sedangkan pembelian rumah dengan harga di atas Rp700 juta relatif lambat, karena biasanya konsumen lebih selektif.
“Untuk rumah di atas Rp700 jutaan biasanya transaksi terjadi setelah beberapa kali survei. Bahkan, bisa saja survei tahun ini tapi transaksi baru tahun depan. Apalagi, rata-rata konsumen di kelas tersebut membeli rumah hanya untuk investasi, karena sudah memiliki rumah tinggal sebelumnya,” jelasnya.(aln)