*Stok Aman Hingga Agustus
SEMARANG- Perum Bulog Divre Jawa Tengah hingga saat ini sudah berhasil menyerap beras petani hingga 144.000 ton. Jumlah tersebut setidaknya sudah mencapai hampir 30% dari target penyerapan Bulog di tahun 2016 ini sebesar 505.000 ton.
Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Usep Karyana mengatakan, jika dibandingkan periode sama tahun lalu, penyerapan beras kali ini jauh lebih baik, dimana antara Januari-April 2015 lalu, penyerapannya hanya 34.000 ton setara beras.
“Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penyerapan beras kali ini naik 4 kali lipat lebih, atau sekitar 418%,” katanya, kepada Jateng Pos, tadi siang.
Menurutnya, tingginya penyerapan beras di tahun ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya, dan para stakeholder. Di Jateng ini, peran serta mitra petani dengan semangat dan arahan dari Gubernur menyangkut ketahanan dan kemandirian pangan sangat membantu penyerapan beras secara optimal.Â
“Terlebih, Jateng sebagai sentra produksi beras dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Itu wajib,” ungkapnya.
Faktor cuaca, lanjutnya, juga sangat mendukung produksi beras di sejumlah daerah di Jateng. Begitu pula dari sisi harga, saat ini cenderung stabil dibandingkan tahun lalu.
Ditambahkan, penyerapan beras tertinggi masih didominasi dari wilayah Bulog Sub Divre Pati yang memberikan kontribusi hingga 40% dari total penyerapan beras di Jateng. Disusul kemudian Bulog Sub Divre Semarang, Solo, Pekalongan, Banyumas dan Kedu.
“Rata-rata serapan per hari saat ini mencapai antara 4.500-5.000 ton/hari setara beras, atau 10.000 ton gabah,” imbuhnya.
Dengan kondisi penyerapan yang ada saat ini, Bulog optimis stok beras di Jateng mampu menopang ketahanan pangan hingga bulan Agustus mendatang. Belum lagi, pada bulan Mei masih berlangsung masa puncak panen.Â
“Ketahanan stok beras bisa sampai pertengahan Agustus. Prediksi puncak panen ini di April dan Mei. Sedangkan untuk Lebaran besok, stok pun bisa dipastikan aman,” terangnya.(aln)Â