*Harga Komoditas Pangan Masih Terkendali
SIDAK PASAR – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persediaan dan harga daging ayam di Pasar Ayam Penggaron, Semarang, Selasa, (7/6). Saat ini pedagang masih bisa menjual ayam sebanyak dua-tiga ton per hari dengan harga rata-rata Rp 30 ribu per ekor. Foto : Aning Karindra.
SEMARANG- Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Semarang telah menyiapkan 190.000 ton gula pasir untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Lebaran. Dari jumlah tersebut, 2.000 ton diantaranya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah.
GM Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero Semarang, Konsep Ginting mengatakan, penyaluran gula pasir dilakukan bekerjasama dengan dinas/instansi terkait. Bahkan, PPI siap membantu pemenuhan kebutuhan Operasi Pasar (OP) bagi masing-masing kabupaten/kota.
“Untuk OP gula pasir di Jateng kami sudah menyiapkan 2.000 ton dimana kami juga bekerjasama dengan mitra-mitra untuk proses pengadaannya,” katanya, disela-sela Sidak TPID Jateng, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jateng, bersama instansi terkait, kemarin.
Menurutnya, sejauh ini permintaan OP gula pasir sudah datang dari Kabupaten Grobogan, Pemalang, Klaten, Blora dan Kota Semarang. Sedikitnya, 200 ton gula pasir sudah tersalurkan melalui OP.
“Untuk di Kota Semarang sendiri kita sudah menggelar OP gula pasir di 16 kecamatan, dimana masing-masing kecamatan sekitar 3 ton gula pasir,” ungkapnya.
Terkait harga gula pasir, Konsep mengaku, dari PPI dijual Rp12.000/kg untuk wilayah Jawa dan Rp12.500/kg untuk luar Jawa. Adapun harga jual di tingkat pedagang sekitar Rp13.000/kg.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan, secara umum pantauan stok komoditas pangan masih relatif aman. Sedangkan dari sisi harga, beberapa komoditas telah mengalami kenaikan yang signifikan, namun masih dalam batas kewajaran.
“Untuk gula pasir stok sangat aman. Bahkan, kalau dari PPI tidak dapat memenuhi kebutuhan, dari Bulog sudah sanggup mensuplai, dengan harga Rp12.500/kg,” ujarnya.
Sementara, selain pemantauan gula pasir di gudang PPI, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa (7/6) juga melakukan sidak ke Pasar Unggas Penggaron, serta Gudang Bulog Pedurungan. Dari hasil pantauan lapangan, stok beras Bulog masih snagat aman, dan dijual dengan harga Rp7.900/kg.
“Selain beras, kami juga siap untuk mendistribusikan bawang merah, daging sapi, minyak goreng dan gula pasir, bila kondisi pasar makin tak terkendali,” ujar Usep, Kepala Perum Bulog Divre Jateng.
Usep menambahkan, masyarakat tidak perlu resah akan kelangkaan komoditas pangan dan kenaikan harga yang makin tinggi. Bulog, siap melakukan operasi pasar jika dibutuhkan.
“Kami telah menyediakan stok beras sebanyak 198.612 Ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Rastra, Cadangan Beras Pemerintah, serta penyaluran rutin lainnya hingga bulan Desember 2016,” ujarnya.
Selain itu, untuk mencegah permintaan beras yang berlebihan, juga dilakukan percepatan penyaluran Rastra alokasi Juli 2016 yang disalurkan bersamaan dengan alokasi Juni 2016 untuk 2.482.157 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM).
Sedangkan untuk daging, pasokan Bulog aman. Bahkan, sesuai penugasan pemerintah, Bulog telah menyiapkan dua formulasi, yang beku dengan harga Rp80.000-Rp85.000/kg, dan yang segar Rp90.000-Rp95.000/kg.
Wakil Ketua TPID Jateng, Iskandar Simorangkir yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Semarang menjelaskan, TPID Provinsi Jawa Tengah telah menyusun berbagai program strategis untuk menjaga kecukupan pasokan dan kestabilan harga. Salah satu langkah yang diupayakan adalah melakukan kunjungan ke gudang beras BULOG, gudang gula PPI, gudang distributor ayam ras, serta sidak ke Pasar Johar MAJT dan Pasar Gayamsari pada Senin dan Selasa, 6-7 Juni 2016.
“Ini merupakan salah satu wujud kesiagaan dan kesiapan pemerintah menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2016,” jelasnya.
Secara umum, katanya, pasokan bahan pangan strategis di Jawa Tengah terpantau cukup. Hal ini terkonfimasi dari tiga hal, pertama, hasil pantauan di gudang beras BULOG, gudang gula PPI dan gudang distributor ayam yang mengkonfirmasi bahwa pasokan ketiga komoditas tersebut cukup dan diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2016.
“Kenaikan harga hanya terjadi pada beberapa komoditas dengan peningkatan yang tidak berlebihan, diantaranya harga daging dan telur ayam ras dengan rata-rata kenaikan berkisar Rp3.000 hingga Rp4.000. Sebaliknya, pada beberapa komoditas lain justru terpantau mengalami penurunan harga, seperti harga aneka cabai, bawang merah dan bawang putih,” terangnya.
Penurunan harga, menurut Iskandar, selain disebabkan oleh peningkatan pasokan hasil panen juga turut didukung oleh penyelenggaraan pasar murah di beberapa lokasi di Jawa Tengah. Ke depan, Pemerintah bersama TPID Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk terus mengamankan ketersediaan pasokan bahan pangan strategis, memastikan keterjangkauan harga dan secara intensif melakukan berbagai pemantauan harga dan pengawasan distribusi.
Sementara, kegiatan yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut, diikuti oleh beberapa Kepala SKPD, Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan Kepala Bulog Divre Jawa Tengah sebagai instansi anggota TPID Jawa Tengah.(aln)