– SEMEN INDONESIA- Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Rizkan Chandra (memegang Laptop), bersama jajaran direksi lainnya saat memaparkan kinerja perusahaannya di hadapan awak media Semarang, Senin (20/6), di Hotel Ciputra Semarang. Foto : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada tahun ini fokus untuk menggenjot pasar regional, seiring lesunya permintaan di pasar dalam negeri. Salah satu langkah yang ditempuh yakni melalui ekspansi pasar di sejumlah negara-negara potensial, yang ada di Asia Tenggara.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Rizkan Chandra mengatakan, saat ini konsumsi semen di dalam negeri mengalami pertumbuhan yang kurang signifikan Apalagi, tingkat persaingan makin ketat, dengan munculnya banyak pemain-pemain baru pada produk semen.
“Pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia saat ini sangat kecil, bahkan hampir tidak ada pertumbuhan sama sekali. Apalagi, saat ini pun ‘kue’nya terbagi-bagi,” katanya, dalam ‘Buka Puasa Bersama Media Semarang’, di Hotel Ciputra Semarang, Senin (20/6) kemarin.
Diakuinya, market share Semen Indonesia pada pasar domestik masih menjadi yang terbesar, yakni sebesar 41%. Sedangkan di tengah persaingan yang makin ketat, Semen Indonesia hanya berharap tahun ini market share dapat bertahan.
“Saat ini produk Semen Indonesia rata-rata mencapai 91 juta matrix ton, dengan kebutuhan domestik sekitar 61 juta ton. Jadi, sisanya sekitar 30 juta ton yang akan kita lempar ke pasar regional,” ujarnya.
Rizkan mengungkapkan, Semen Indonesia sangat agresif untuk memperluas pasarnya di luar negeri. Namun begitu, bukan saja dengan cara ekspor, melainkan sengaja melakukan penjualan di negara-negara tujuan yang potensial.
“Kami terus berusaha mencari negara-negara yang potensial untuk membuka pasar. Negara yang struktur pasarnya tidak terlalu banyak pemainnya, tapi marketnya besar,” ungkapnya.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Agung Wiharto menambahkan, pasar regional yang potensial antara lain Vietnam, Filipina, Madagaskar, dan lain-lain. Di luar negara tersebut, Semen Indonesia juga tengah melirik pasar Australia.
“Kita juga tidak ingin menjadi pemain dalam negeri saja, tapi juga ingin menjadi pemain di tingkat regional,” imbuhnya.
Semen Indonesia, lanjutnya, ingin menjadi ‘King of Regional’, seperti halnya yang pernah terjadi di era tahun 2014, dimana Semen Indonesia menjadi yang terbesar pasarnya di Asia Tenggara.
“Pada tahun ini Semen Indonesia ingin kembali mengambil market terbesarnya di regional, setelah 2015 predikat tersebut diambil oleh kompetitor,” tandasnya.(aln)