SEMARANG- Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) terus menyerukan gerakan ‘Beli Indonesia’. Gerakan ini merupakan bentuk kesadaran bangsa Indonesia untuk berubah, sekaligus penyatun visi membangun kejayaan ekonomi Indonesia.
Presiden IIBF, Heppy Trenggono mengatakan, gerakan tersebut pertama kali diserukan pada tahun 2011 lalu dan dipelopori oleh para pengusaha dan ulama. Melalui upaya ini setidaknya mampu membangkitkan tiga sikap perjuangan bangsa, yakni Membeli Produk Indonesia, Membela Bangsa Indonesia, dan Menghidupkn Semangat Persaudaraan.
“Ini merupakan upaya bagaimana membangkitkan ekonomi nasional, dimana prinsipnya kita harus bangkit dari ketergantungan atau dominasi asing di sektor ekonomi Indonesia,” katanya, disela-sela Silaturahmi Nasional (Silatnas) IIBF, di Hotel Grasia Semarang, Sabtu (30/7) kemarin.
Menurutnya, saat ini sudah terjadi tanda-tanda bahaya di Indonesia, seperti merosotnya karakter bangsa, meluasnya kemiskinan, makin jauh dari cita-cita kemerdekaan, dan meningkatnya dominasi asing. Jika masyarkat tidak makin menyadari, maka Indonesia akan terpecah belah dari sisi ekonomi.
“Sebenarnya membangun ekonomi itu simple, dimana kita bisa jualan kemnapun, tapi tetap beli kepada orang Indonesia. Jadi, kita tidak tergantung dengan asing dan justru produk kita akan terangkat,” ungkapnya.
Ditambahkan, roh dari Gerakan ‘Beli Indonesia’ tetap pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, IIBF sendiri memiliki program sendiri bagi UMKM agar produk-produknya mampu bersaing dengan produk asing, sehingga masyarakat tetap melirik produk dalam negeri.
“Kami ada program enterpreneurship bagi UMKM, juga ada leadership, dan spirituality seperti pengajian bisnis,” imbuhnya.
Adapun saat ini anggota IIBF di Indonesia sudah mencapai 60.000 orang. Masing-masing provinsi memiliki sekretariat dan aktif melakukan kegiatan rutin mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
“Dari kepesertaan, rata-rata mereka merupakan anggota aktif, dimana fokusnya saat ini pada pembinaan karakter untuk memenangkan persaingan dan merebut dominasi asing di sektor ekonomi,” tandasnya.
Sementara, dalam Silatnas IIBF dihadiri par pendiri IIBF, pengurus dan pengusaha IIBF dari seluruh Indonesia. Sedikitnya ada 1$700 peserta hadir dalam kegiatan yang juga diisi dengan reuni, gala dinner, business inspiration, dan business meeting, serta apel persiapan konggres ‘Beli Indonesia’.(aln)