SEMARANG- PT Phapros Tbk yang bergerak di sektor farmasi dan alat kesehatan, kini mulai memperlebar sayap bisnisnya hingga ke wilayah Afrika. Adapun sebelumnya di tahun 2014, Phapros telah lebih dulu melakukan ekspor ke Kamboja dengan nilai mencapai lebih dari USD 100,000.
Direktur Utama PT Phapros Tbk, Barokah Sri Utami (Emmy) mengatakan, Phapros akan melakukan ekspor ke Nigeria. Negara tersebut dibidik karena Nigeria memiliki perekonomian terbesar di Afrika Barat.
“Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, pada 2015 lalu, PDB Nigeria mencapai USD 1,09 triliun dengan peningkatan 2,7%,” katanya.
Selain ekonomi yang baik, lanjutnya, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. Jumlah populasi Nigeria mencapai 58,8% dari total populasi di Afrika Barat.
“Hal ini menjadikan Nigeria menjadi pasar terbesar di Afrika Barat,” ujarnya.
Menurutnya, potensi Nigeria juga terlihat dari hasil Trade Expo Indonesia 2015, di mana mayoritas buyer datang dari Nigeria.
Untuk menggenjot ekspor ke pasar Afrika Barat itu pun, Phapros terus menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan farmasi Nigeria, yakni Yes Pharma International, Ltd.
“Pada misi dagang ke Afrika yang digagas Kementerian Perdagangan lalu, kami juga sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Yes Pharma International, Ltd dengan total nilai ekspor lebih dari USD1,4 juta,” ungkap Emmy.
Ditambahkan, produk yang diekspor dengan total nilai tersebut berupa 10 jenis obat resep dokter. Saat ini, Phapros juga sudah melakukan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada dalam rangka memasarkan produk INA Shunt – inovasi alat kesehatan yang berguna untuk mengalirkan cairan berlebih pada kepala penderita hidrosefalus.(aln)