*Fenomena Belanja Online dan Tcash
LEBIH baik ketinggalan dompet dari pada ketinggalan gadget. Sebuah ungkapan yang seringkali kita dengar seiring perkembangan era digital saat ini.
Seperti halnya yang dialami Effendi (40), seorang pelaku bisnis online di bidang fashion di Kota Semarang. Bagi Alvin, gadget telah menjadi ‘istri kedua’, bahkan sumber penghidupannya.
“Ibaratnya 10 menit tanpa HP, rejeki sudah melayang,” katanya.
Effendi, bapak satu putra ini sehari-hari hanya mengandalkan HP untuk menjalankan bisnisnya. Mulai dari order barang, pemasaran online, transaksi, dan komunikasi dengan para ‘buyer’.
“Mati gaya itu bukan cuma kalau ketinggalan HP saja. Tapi, saat koneksi internet lemot juga bikin galau. Jadi butuh provider yang jaringannya benar-benar bisa diandalkan, lancar, cepat dan tentu jangkauannya luas, sehingga dimanapun kita berada, tetap bisa menjalankan bisnis. Saya pakai Telkomsel,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Tata (32), seorang ibu berputra dua yang bekerja di salah satu perbankan Kota Semarang. Bukan dari sisi bisnis, Tata memanfaatkan gadget untuk belanja online, di tengah kesibukannya sehari-hari.
“Biasanya saat senggang, seperti jam-jam istirahat kantor atau saat santai dimanapun, saya suka buka lapak-lapak online untuk berburu kebutuhan anak, mulai dari pakaian, sepatu, bahkan kuliner,” jelasnya.
Bagi Tata, pada era serba digital, belanja online menjadi solusi yang tepat. Kini transaksi belanja bisa dilakukan hanya dengan gadget di genggamannya.
“Nggak repot menguras waktu dan tenaga, nyaman, serta bisa meminimalisir pengeluaran. Lewat online juga lebih mudah membandingkan harga. Bahkan, bisa cari-cari diskon,” akunya.
Tak berbeda dengan pelaku bisnis online, bagi konsumen seperti Tata, koneksi internet yang lancar, cepat dan berjangkauan luas pun tetap menjadi kunci untuk berselancar di lapak bisnis dan bertransaksi.
“Mulai dari pesan barang, hingga pembayarannya, saya cuma mengandalkan internet. Kalau pas internet lemot tentu sangat mengganggu. Untuk urusan provider, saya tetap mengandalkan Telkomsel jagoannya,” tuturnya.
Maraknya bisnis online sebagai bagian dari gaya hidup di era digitalisasi ini menjadi pasar potensial bagi para provider penyedia jasa internet. Pasar itu pula yang kini terus dibidik oleh Telkomsel dalam memasarkan produk digital service dan broadband, dengan berbagai keunggulan yang dimiliki.
GM Sales Region Jateng-DIY, Djony Heru Suprijatno mengatakan, Telkomsel menjadi salah satu provider yang memiliki komitmen kuat untuk mendukung kinerja para pelaku usaha, UMKM, termasuk pelaku bisnis online. Sejumlah aplikasi layanan bisnis, hingga aplikasi pembayaran berbasis mobile telah disediakan bagi para pelanggan Telkomsel.
“Beberapa UMKM dan pelaku bisnis, termasuk bisnis online telah kami fasilitasi, baik dari sisi jaringannya maupun aplikasi pembayarannya melalui Tcash,” ujarnya.
Djony mencontohkan, produk Tcash sengaja disuguhkan bagi pelanggan untuk mempermudah transaksi pembayaran di merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Telkomsel. Dalam hal ini, Telkomsel juga membuka kesempatan yang luas bagi pelaku usaha, termasuk UMKM dan pelaku bisnis online untuk bisa memanfaatkan Tcash.
“Bisnis online dan UMKM bisa bergabung dengan Tcash, dan Telkomsel terus memberi ruang. Kalau selama ini mereka rata-rata baru memanfaatkan layanan Telkomsel, dari sisi jaringannya saja untuk memasarkan atau upload produk, serta transaksi melalui internet banking. Untuk Tcash masih minim,” katanya.
Menurutnya, dari jumlah pelanggan Telkomsel di Jateng-DIY yang saat ini mencapai 15 juta, 35-37% sudah menggunakan layanan data. Sedangkan pengguna data yang memanfaatkan layanannya untuk Tcash, internet dan SMS banking atau transaksi lainnya (Value Added Services) ada sekitar 2 juta pelanggan.
“Untuk pengguna data Telkomsel sendiri dari tahun ke tahun tumbuh minimal 25%. Dan seiring era digital, dengan dukungan jaringan Telkomsel yang makin handal, jumlahnya dipastikan akan tumbuh pesat lagi,” ungkapnya.
Dari sisi jaringan, lanjutnya, saat ini Telkomsel didukung 8.000 BTS 2G dan 3G di Jateng-DIY, serta 200 BTS 4G.
Supervisor High Value Customer Telkomsel Branch Semarang, Tani Sanjaya menambahkan, saat ini merchant dari pelaku UMKM dan bisnis online yang sudah bergabung dengan Telkomsel di Kota Semarang ada 114 unit, dan di Jateng ada sekitar 350 unit. Kerjasama melalui sistem pembayaran Tcash ini selain untuk UMKM, juga banyak di sektor perhotelan, rumah makan, cafe, dan bengkel.
“Target kami tiap bulan minimal ada penambahan 5 merchant baru yang kerjasama Tcash,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Tcash merupakan pembayaran secara cashless menggunakan ponsel yang dapat digunakan oleh pelanggan Telkomsel, baik prabayar dan pascabayar. Nantinya pengguna mendapat stiker khusus berteknologi NFC yang dapat digunakan untuk bertransaksi di sejumlah merchant yang telah bekerjasama dengan Telkomsel.(aln)