SEMARANG- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menetapkan kewaspadaannya terhadap isu merebaknya virus Zika dari Singapura. Sejumlah penumpang pesawat dari Singapura yang turun di Semarang, mulai Rabu (31/8) dilakukan pemeriksaan suhu tubuhnya oleh petugas, apakah membawa virus yang mematikan tersebut atau tidak.
Communication & Legal Section Head Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Dian Permata Sari mengatakan, pihak bandara bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Seluruh penumpang penerbangan dari Singapura, baik Silk Air yang landing pada pukul 15.00 WIB dan Air Asia pada pukul 15.30 WIB diberlakukan ‘early warning system’.
“Kami lakukan pengecekan suhu tubuh pada setiap orang yang datang dari Singapura, untuk mencegah masuknya virus Zika. Penumpang akan diberikan kartu kuning kesehatan, untuk memantau kondisi tubuhnya,” katanya.
Menurutnya, penerbangan dari dan menuju Singapura di Bandara Ahmad Yani hanya setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Namun begitu, merebaknya virus Zika di Singapura sejauh ini tidak mempengaruhi okupansi dan jadwal penerbangan.
“Jadwal penerbangan menuju Singapura masih relatif normal,” ungkapnya.
Dari pantauan di Bandara Ahmad Yani, Rabu (31/8), ratusan penumpang pesawat Silk Air dan Air Asia dari Singapura dilakukan pemeriksaan oleh KKP Semarang dengan menggunakan thermal scaner (alat pendeteksi panas tubuh manusia). Pemeriksaan dilakukan secara massal, karena alat tersebut mampu mendeteksi suhu tubuh setiap orang yang melewati sensor infrared yang dipasang.
Setelah para penumpang melewati sensor, data panas tubuh setiap penumpang langsung bisa ditangkap di layar monitor yang diawasi secara ketat oleh petugas. Alat itu sudah di-setting untuk mendeteksi suhu tubuh diatas 38 derajat.
“Jika panas tubuh dibawah 38 derajat, maka layar monitor akan menunjukkan warna hijau. Namun jika suhu tubuh diatas 38 derajat maka akan menunjukan warna merah,” terang Priagung Adhi Bawono, Kepala KKP Semarang.
Seperti diketahui, sebelumnya Singapura mengumumkan ada 41 kasus virus zika. Menanggapi fenomena tersebut, saat ini seluruh bandara dan pelabuhan yang memiliki akses ke Singapura dilakukan status waspada.
“Gejala virus zika diantaranya demam tinggi mendadak, ada ruam, rasa lemas kemudian konjungtivitis. Ketika gejala itu ada, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara, pemeriksaan dan kewaspadaan masuknya virus zika akan dilakukan sampai ada deklarasi bahwa Singapura bebas virus zika.(aln)