*Dorong Anak Muda Cinta Sejarah
JOGJAKARTA- PT XL Axiata, Tbk (XL) melalui salah satu kegiatan Corporate Social Resposibility (CSR) XL Future Leaders Batch 3 Yogyakarta bekerjasama dengan museum Benteng Vredeburg, Universitas Gadjah Mada, dan komunitas Night at the Museum meluncurkan sebuah aplikasi augmented reality dan games interaktif ‘Aristotell’ (Augmented Reality for History Telling, di Benteng Vredeburg, Yogyakarta) pada pekan lalu. Aplikasi ini menggabungkan teknologi, pendidikan, dan nilai sejarah di dalamnya, memadukan dunia nyata dengan dunia virtual.
Manager Management Service XL Central Region, Indra Ardiyanto mengatakan, Aristotell merupakan inovasi para peserta XL Future Leaders Batch 3 Yogyakarta dalam menjawab tantangan Social Innovation Program (SIP). Proyek yang dirancang harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya.
“Dalam proyek ini, Ilmu dan keahlian yang sudah mereka dapatkan di program XL Future Leaders harus bisa diterapkan secara nyata untuk mengabdi pada masyarakat,” katanya.
Faisal Sya’bani, salah satu peserta XL Future Leaders Batch 3 Yogyakarta mengungkapkan, tujuan utama proyek ini adalah membuat belajar sejarah di museum menjadi menyenangkan. Museum dijadikan playground untuk belajar sejarah.
“Kami membuat pemain itu serasa wartawan yang sedang menguak misteri di masa lalu (sejarah). Diharapkan dengan aplikasi ini para anak muda tidak hanya belajar sejarah melalui buku–buku, tetapi juga ditantang untuk berpikir dan terlibat dalam peristiwa sejarah tersebut,” ungkapnya.
Berbagai proyek sosial dengan memanfaatkan teknologi digital diusung oleh para mahasiswa XL Future Leaders melalui ajang XL Social Innovation Project 2016 yang telah diluncurkan pada Mei 2016 lalu. Saat ini, sebagian proyek usulan mereka telah mulai dikerjakan dan bahkan sudah ada yang selesai hingga tahap prototype.
“Proyek mereka sangat beragam dan menyasar berbagai sektor, mulai aplikasi untuk membantu memahami motif batik serta filosofi di balik motif tersebut termasuk membantu pemasaran Batik di Yogya, solusi digital untuk pengaturan peminjaman buku perpustakaan, edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak, hingga penciptaan Gear Virtual & Augmented Reality untuk belajar sejarah di museum,” lanjut Indra.
Dijelaskan, berbagai proyek sosial dengan memanfaatkan teknologi digital diusung oleh para mahasiswa XL Future Leaders (XLFL). Ragam proyek mereka menyasar berbagai sektor, mulai aplikasi untuk membantu memahami motif batik serta filosofi di balik motif tersebut termasuk membantu pemasaran Batik di Yogya, solusi digital untuk pengaturan peminjaman buku perpustakaan, edukasi pencegahan pelecehan seksual pada anak, hingga penciptaan Gear Virtual & Augmented Reality untuk belajar sejarah di museum.
“Proyek yang diusung harus merupakan solusi atas persoalan masyarakat di sekitarnya. Ajang ini memang untuk mengasah kepekaan para peserta XL Future Leaders atas problema yang ada dan sekaligus mencari jalan keluarnya,” jelasnya.
Sementara, Program XL Future Leaders merupakan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) PT XL Axiata, Tbk yang tahun ini menginjak tahun ke-5. Program ini memfokuskan pada 3 area kompetensi yang diperoleh dari pelatigan secara intensif selama dua tahun secara online maupun tatap muka.
“Pertama, komunikasi efektif yang antara lain mencakup penguasaan Bahasa Inggris dan menyusun presentasi, kemahiran berdebat yang baik, dan berpikir secara terbuka. Kedua, inovatif dan jiwa kewirausahaan, antara lain mencakup berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah, berpikir global dengan sudut pandang lokal dan global, mengidentifikasi peluang dan menyusun rencana untuk meraih sukses, serta mengembangkan sikap yang berfokus ke masa depan, didasari pertimbangan sejarah dan budaya bangsa. Ketiga, antara lain mengelola perubahan, meliputi memotivasi dan menilai kemampuan diri sendiri, memimpin dan mengelola tim, identifikasi peluang dan perencanaan masa depan, tanggung jawab sosial dan empati terhadap lingkungan,” terangnya.
Syarat mengikuti program istimewa ini adalah berstatus mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia yang masih duduk di tahun kedua atau ketiga, dan usia maksimal 21 tahun. Selain itu, peserta harus dari Jurusan: Telekomunikasi, IT, Teknik Industri / Elektro, Matematika / Statistik, Bisnis & Ekonomi, Pemasaran, serta jurusan kebutuhan lain (konten, media, dll).(aln)