SEMARANG- Guna mengantisipasi peningkatan konsumsi LPG 3 Kg di beberapa wilayah di Kabupaten Semarang, pada Oktober 2016 PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV tambah stok LPG 3 Kg. Menurut pantauan tim di lapangan kemungkinan meningkatnya konsumsi LPG 3 Kg tersebut salah satunya diakibatkan oleh mulai datangnya musim hujan yang membuat rumah tangga maupun usaha kecil yang biasanya mengandalkan kayu bakar sebagai bahan bakar utama, mulai beralih menggunakan LPG 3 Kg.
Alokasi tambahan yang disiapkan Pertamina pada bulan Oktober ini mencapai 50.000 tabung atau sekitar 6.2 % lebih banyak dari rata-rata konsumsi normal bulanan yakni sekitar 779.400 tabung. Angka ini akan terus dipantau melalui kegiatan Monitoring lapangan bersama Pemerintah Kota/Kab setempat dan Hiswana Migas guna melihat dinamika konsumsi di level konsumen akhir.
Guna memastikan kenyamanan pelanggan, Area Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah mengatakan apabila masyarakat menemukan kendala terkait LPG maupun layanan dan produk Pertamina lainnya, dapat disampaikan kepada contact center Pertamina 1500000 atau email contactpertamina4@pertamina.com dilengkapi dengan data pelaporan yang mendetail.
“Contact center tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat dengan mudah menanyakan ataupun menyampaikan informasi kepada Pertamina”, tambah Suyanto.
Seputar Distribusi LPG
Secara garis besar, penyediaan LPG 3 Kg bagi masyarakat dilaksanakan dengan alur pengiriman supply gas dari Depot maupun Terminal LPG yang diangkut menggunakan Skidtank menuju Stasiun Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE). Setelah itu, dilaksanakan pengisian ke dalam tabung untuk kemudian disalurkan melalui agen LPG yang selanjutnya mengirimkan pasokan LPG kepada pangkalan resmi. Untuk mencirikan Pangkalan Resmi LPG sebagai salah satu jalur penjualan resmi LPG Pertamina adalah melalui papan nama khusus yang mencantumkan nama pemilik pangkalan, alamat lengkap pangkalan, asal agen penyedia dan keterangan Harga Ekonomi Tertinggi (HET) yang berlaku.
Jumlah pangkalan resmi bervariasi di tiap-tiap daerah, Kabupaten Semarang sebagai contoh memiliki total 12 agen resmi yang menyalurkan LPG ke berbagai lokasi, termasuk ke 788 pangkalan resmi. Apabila pelanggan ingin mendapatkan Harga Eceren Tertinggi (HET) yang sesuai dengan SK Gubernur, dianjurkan untuk melakukan pembelian melalui pangakalan.
Bijak Menggunakan LPG
Sebagai barang bersubsidi, LPG 3 Kg sejatinya merupakan komoditas yang diperuntukan bagi masyarakat miskin dan usaha kecil. Untuk itu, masyarakat yang sudah tidak tergolong miskin lagi dan pelaku bisnis Hotel, Restoran serta industri menengah ke atas lainnya diharapkan untuk segera beralih ke produk LPG Non Subsidi.
“Supaya LPG 3 Kg benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan, kami mengharap dukungan dari berbagai pihak untuk lebih bijak menggunakan LPG. Bagi masyarakat yang sudah mampu, monggo dapat segera beralih ke LPG Non-Subsidi”, tandas Suyanto.(aln)