MAGELANG- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah terus mendorong pertumbuhan jumlah wirausahawan muda di dalam negeri. Langkah ini dilakukan agar memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Kepala Group BI Kanwil Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, BI sudah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan porsi kredit ke wirausahawan muda, seperti UMKM. Bahkan, data dari BI menyebutkan, total kredit yang dikucurkan oleh perbankan dari awal tahun 2017 hingga saat ini mencapai Rp268 triliun.
“Dari total tersebut Rp109,7 triliun adalah kredit yang disalurkan untuk UMKM,” katanya, disela Pelatihan Kewirausahaan yang digelar Bank Indonesia bersama Wartawan Ekonomi Semarang, di Mesa Stila Resort Magelang.
Menurutnya, kebijakan BI di daerah adalah untuk mengembangkan klaster ekonomi rakyat dan UMKM. Di sisi lain, perekonomian dunia ‘recover’-nya juga kurang begitu bagus, sehingga ekspornya tidak begitu bagus di semester pertama ini.
“Oleh karenanya, untuk memenuhi permintaan pasar di dalam negeri, kewirausahaan muda harus dikembangkan,” ungkapnya.
Ditambahkan, negara dikatakan maju apabila jumlah wirausahawannya mencapai 2% dari total jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai sekitar 250 juta, idealnya jumlah wirausahawannya mencapai 5 juta.
“Padahal sejauh ini jumlah wirausahawan muda di Indonesia baru mencapai 0,18%, sehingga harus terus ditingkatkan,” imbuhnya.
Dijelaskan, salah satu sektor yang akan digenjot pada pengembangan UMKM ini adalah pariwisata. Pasalnya, pengembangan UMKM akan berjalan seiring dengan perkembangan pariwisata.
“Dalam hal ini secara nasional pariwisata ini akan terus kami genjot perkembangannya agar bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional,” jelasnya.
Sementara, Bank Indonesia sejak tahun 2012 telah mendukung program wirausaha dengan “pilot project” wirausaha baru, melalui beberapa perguruan tinggi. Adapun hasil dari proyek tersebut sudah tercipta 16 wirausahawan baru.
“Selanjutnya pada tahun 2014 melalui program wirausaha ketahanan pangan dan orientasi ekspor telah dibina 19 wirausaha yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di DIY dan Jawa Tengah,” pungkasnya.(aln)