SEJUTA RUMAH- Direktur Utama Bank BTN, Maryono, saat memaparkan realisasi program sejuta rumah, dalam acara dialog bertajuk “Sukses Indonesia-ku” ke-4, di Museum Kereta Api Ambarawa. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. secara konsisten telah menggelontorkan dana hingga Rp155,99 triliun untuk mendukung Program Sejuta Rumah. Dana tersebut digulirkan sejak 3 tahun terakhir seiring program Nawa Cita yang diusung oleh Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, sejak program tersebut bergulir hingga pertengahan tahun ini, Bank BTN telah membiayai 1,44 juta unit rumah dengan nilai penyaluran kredit properti, baik berupa KPR maupun kredit konstruksi sebesar Rp 155,9 triliun. Kontribusi Bank BTN sebagai integrator dalam program sejuta rumah tidak hanya dalam soal akses pembiayaan bagi seluruh lapisan nasabah tapi juga dalam menyokong sisi pasokan dengan kredit kontruksi bagi para pengembang.
“Adapun tahun ini Bank BTN menargetkan penyaluran kredit konstruksi dan KPR untuk 666 ribu unit rumah hingga akhir tahun dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah, terdiri dari 504.122 unit untuk KPR Subsidi dan 161.878 unit untuk konstruksi rumah non-subsidi, serta penyaluran KPR non-subsidi,” katanya, saat menjadi pembicara dalam acara dialog bertajuk “Sukses Indonesia-ku” ke-4 di Museum Kereta Api Ambarawa.
Dijelaskan, hingga September 2017, Bank BTN sudah merealisasikan KPR untuk sekitar 167 ribuan unit rumah, dimana 130 ribuan unit di antaranya adalah KPR Subsidi. Sedangkan yang mengalir dalam bentuk kredit konstruksi terdistribusi untuk kurang lebih 300.000 unit rumah.
“Untuk menyukseskan program Sejuta Rumah, perlu adanya sinergi dari seluruh stakeholder, baik perbankan, pemerintah pusat, daerah dan pihak pengembang,” jelasnya.
Maryono menambahkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR telah banyak memberikan dukungan, diantaranya alokasi anggaran KPR subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), kemudahan perizinan bagi pengembang untuk mendirikan rumah bagi MBR lewat paket kebijakan ekonomi XIII dan pelonggaran Loan To Value atau rasio kredit terhadap agunan untuk KPR. Program sejuta rumah juga dapat lebih sukses dengan dukungan dari Pemda untuk menyediakan lahan, misalnya membuat land bank atau bank tanah dan berkoordinasi dalam hal pendataan masyarakat yang perlu mendapat dukungan subsidi.
“Selain dukungan Pemda, kami juga berharap pada peran swasta dalam mengalokasikan lahan perusahaan untuk membangun perumahan murah bagi karyawannya dengan skema bunga rendah atau bantuan uang muka,” imbuhnya.
Menurutnya, pola ini juga melibatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan skim yang sesuai bagi karyawannya. Semisal, bantuan uang muka atau bunga rendah sehingga cukup efisien bagi perusahaan.
“Bank BTN akan memberikan dukungan yang kuat dalam program sejuta rumah dan akan lebih optimal jika semua pihak ikut berkontribusi meyukseskannya,” ungkapnya.
Dalam acara dialog yang dipandu oleh penyanyi Didi Kempot tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya, sepakat mendukung keberhasilan program Sejuta Rumah yang tahun ini ditargetkan mencapai 900 ribu unit rumah, baik subsidi maupun non subsidi.
Sementara itu, untuk meningkatkan pasokan perumahan, Bank BTN juga berupaya menciptakan para calon developer lewat Housing Finance Center (HFC), HFC bermitra dengan banyak pihak, baik Institusi pendidikan formal maupun para developer lewat aneka pendidikan dan pelatihan. Dengan ITB, lewat program mini MBA in property Bank BTN telah mewisuda 1.000 orang yang siap terjun di dunia properti, sementara dengan asosiasi pengembang seperti REI dan Apersi, setidaknya lebih dari 10.000 orang yang juga siap untuk menjadi calon developer.
“Tahun depan, kami menargetkan akan 1.200 developer muda yang akan dicetak HFC lewat program mini MBA,” tegasnya.(aln)