SEMARANG- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM RI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp8,49 triliun sejak tahun 2008 hingga kini. Jumlah tersebut disalurkan kepada 4.300 mitra yang melayani lebih dari 1 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, Braman Setyo mengatakan, jumlah dana yang telah disalurkan tersebut diprediksi mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 1,8 juta orang dalam kurun waktu 10 tahun. Namun begitu, penyerapan dana bergulir ini diakui masih belum merata.
“Dari Rp8,49 triliun dana yang disalurkan, sebesar Rp5,4 triliun (65%) diserap di Pulau Jawa, disusul Sumatra Rp902 miliar, Sulawesi Rp806 miliar dan sisanya di Bali, NTT, NTB Rp697 miliar, Kalimantan Rp370 miliar, dan Maluku Papua Rp73 miliar,” katanya, disela Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antara LPSB-KUMKM dengan Perusahaan Penjamin Kredit, di Hotel Santika Semarang.
Menurutnya, akses dana bergulir masih dirasakan sulit di daerah luar Jawa. Salah satu alasannya karena LPDB-KUMKM tidak memiliki kantor cabang untuk melayani pelaku usaha di daerah.
“Tapi saat ini keberadaan kantor cabang tak menjadi masalah karena kini kami melakukan terobosan dengan menggandeng Jamkrindo dan Jamkrida di masing-masing daerah, untuk memperluas jangkauan layanan dana bergulir,” ungkapnya.
Dijelaskan, keterlibatan perusahaan penjamin dalam skema bisnis LPDB-KUMKM diharapkan akan mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses pembiayaan dana bergulir. Dengan begitu, Braman Setyo berharap penyaluran di tahun 2018 mendatang bisa meningkat signifikan dan kebih merata.
“Pada tahun 2018, dana bergulir LPDB-KUMKM ditargetkan bisa tersalurkan Rp1,2 triliun, dengan rincian Rp480 miliar untuk koperasi simpan pinjam, Rp120 miliar untuk koperasi sektor riil, Rp360 miliar untuk UMKM, dan Rp240 miliar untuk LKB/LKBB,” jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Emma Rahmawati menyambut baik langkah LKDB- KUMKM dalam upaya perluasan penyaluran dana bergulir dengan menggandeng lembaga penjamin. Selama ini, program LKDB-KUMKM menjadi salah satu program strategis untuk meningkatkan akses permodalan bagi UMKM, khususnya di Jawa Tengah.
“Kami juga berupaya mendorong kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk turut menanam modal dan bisa memiliki saham di lembaga penjamin, karena dinilai mampu menguntungkan bagi para pelaku usaha di masing-masing daerahnya,” tandasnya.(aln)