SEMARANG – Stakeholder di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang optimistis perekonomian di Jawa Tengah pasca pandemi Covid-19 mulai bangkit kembali.
Hal itu terungkap dalam Fokus Group Discussion dengan tema “Bersama Pelabuhan Tanjung Emas Mendukung Kebangkitan Kembali Ekonomi Jawa Tengah Pasca Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Direktorat Intelkam Bidang Ekonomi Polda Jateng kerjasama dengan DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah dan DIY di Hotel Grasia Semarang, Selasa (28/6).
Ketua Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto mengemukakan pertumbuhan ekonomi Jateng triwulan satu tahun ini sudah mencapai 5,16 persen. “Ini alhamdulilah sekali, tahun ini sudah tumbuh, mengingat tahun lalu masih minus. Saya optimis perekonomian Jawa Tengah di masa pandemi yang mulai reda akan jauh lebih baik,” katanya.
Membaiknya perekonomian Jawa Tengah itu, lanjutnya, terlihat dari pertumbuhan ekspor non migas dimana didominasi tekstil dan produk tekstil 40 persen, lalu komoditas lainnya mebel dan kayu olahan , serta alas kaki.
“Ekspor alas kaki ke Cina dan jepang mendominasi. Ekspor Produk pertanian seperti cabe, kopi, gula merah dan lainnya. Begitu juga ekspor perikanan seperti udang, rajungan juga bagus,” imbuhnya.
Dikatakan, Kadin akan terus memperkuat optimisme dunia usaha dengan meningkatkan koordinasi dan sinergi bersama pemerintah serta stakehokders lainnya.
“Begitu juga ini, Kadin akan terus berkoordinasi dengan Polda Jateng di Tanjung Emas, bersama Beacukai dan Pelindo guna menjaga proses keberlangsungan perdagangan di pelabuhan,” tandasnya.
Kasubdit II Ekonomi Direktorat Intelkam Polda Jawa Tengah AKBP Harun Hurdana mengemukakan Direktorat Intelkam Polda Jawa Tengah mempunyai tugas dan fungsi pokok pengamanan dan monitoring terkait perdagangan dan arus logistik ekspor impor.
Selain itu juga ikut serta dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Kami menjamin keamanan agar tercipta iklim investasi yang kondusif dan mendorong perekonomian, sehingga PEN dapat terwujud,” ujarnya.
General Manager PT Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Semarang I Nyoman Sudiartha mengatakan pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal terkait arus barang baik ekspor maupun impor di Terminal Petikemas Semarang.
Termasuk tempat kontainer di Terminal Petikemas sudah tinggi dan kapasitasnya juga sangat banyak. “Kalau tanggul yang di Terminal Petikemas itu aman, hanya kemarin yang jebol di Lamicitra dan berdampak sampai kawasan pelabuhan secara keseluruhan,” tuturnya.
Menurut Plt Ketua Umum DPW ALFI Jawa Tengah dan DIY Suprapto Suwaji, perilaku logistik sekarang sudah berubah saat terjadi Covid-19. Pada saat bicara Covid-19 proses bisnis logistiknya berubah. “Pergerakan barang tetap pada sektor industri, kita fokusnya disini. Terlepas UMKM terus naik,” katanya.
Saat ini ada sekitar 300 anggota ALFI di Jateng dan DIY. “Logistik bergerak dalam konsep digitalisasi. Itu menjadi tantangan bagi kami pelaku bisnis untuk menyiapkan SDM logistik terkait proses logistik yang semakin cepat secara digital,” imbuhnya.
Anton Martin selalu Kepala KPPBC TMP Tanjung Emas mengatakan, di Jawa tengah sangat didominasi industri pengolahan. Perdagangan ekspor juga masih bagus.
Wakil Ketua Bidang Kepabeanan dan Kepelabuhanan DPW ALFI Jateng dan DIY, Luluk MRW mengungkapkan rasa salut terhadap jajaran kepolisian maupun instansi terkait lain yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian dari kepolisian, yang selama ini telah mendukung atau ikut nyengkuyung upaya kebangkitan kembali ekonomi Jawa Tengah pasca pandemi Covid-19,” terangnya.
“Kami terima kasih pada kepolisian, terutama wilayah Semarang, dimana pada insiden banjir tanggal 23 Mei 2022 kemarin, tidak ada barang atau aset milik kami yang hilang. Itu semua berkat kepedulian dan bantuan keamanan dari aparat kepolisian dan instansi terkait lainnya yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas,” tambahnya.(aln)