SEMARANG – Menempuh perjalanan panjang dengan menggunakan kendaraan bermotor listrik harus sering-sering mengecek indikator baterai. Masih minimnya ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), membuat pengendara kendaraan listrik harus tepat dalam menentukan kapan dan dimana ia harus mengisi baterai kendaraannya.
Hal tersebut dikatakan Jose Andri, salah satu peserta ‘Touring Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Jakarta- Bali 2022’ dari perwakilan Kementerian Perhubungan, Selasa (8/11/2022), saat hendak melanjutkan perjalanannya dari Kota Semarang menuju ke Pulau Dewata.
Menurut Jose, selama perjalanan touring dari Jakarta pada Senin (7/11/2022) pagi hingga sampai Kota Semarang di sore hari, ia harus mengisi baterai sebanyak 2 kali. Mobil listrik yang ditungganginya hanya mampu menempuh jarak 300 kilometer saja untuk sekali pengisian full.
“Intinya kalau pakai mobil listrik yang harus diperhatikan selama perjalanan itu sering – sering lihat baterai. Nanti kalau kita makin tancap gas, nanti akan boros baterai. Jadi kita juga harus bisa mengira-ngira sebelum baterai habis, harus sudah dapat tempat untuk ngecharge,” ujarnya.
Dari sepenggal perjalanan touringnya ini, Jose berharap agar PLN bisa menambah lagi tempat-tempat pengisian baterai. Pasalnya, tidak semua mobil listrik memiliki kemampuan jarak tempuh yang jauh untuk setiap pengisian full-nya.
“Usulannya ditambah lagi tempat pengisian baterainya, karena tidak semua mobil listrik jarak tempuh jauh. Malah ada yang hanya beberapa ratus kilometer saja. Jadi harus bolak balik isi baterai,” tukasnya.
Wilfrid Sahat Siregar, peserta touring dari perwakilan PLN menyebutkan, touring Jakarta – Bali dengan menggunakan kendaraan listrik ini akan menempuh jarak 1.250 kilometer. Setelah dilepas oleh Menteri Perhubungan, rombongan yang diikuti 16 mobil listrik dan 2 bus listrik akan menempuh rute Jakarta – Cirebon – Semarang – Surakarta – Madiun – Surabaya – Jember – Banyuwangi – Nusadua Bali.
“Di masing-masing titik kota pemberhentian ini kita manfaatkan untuk melakukan pengisian baterai mobil. Kita targetkan 4 hari perjalanan untuk sampai di Bali,” imbuhnya.
Menurutnya, kegiatan touring kendaraan listrik ini sekaligus sebagai upaya mendukung kegiatan KTT G20 yang berlangsung di Bali, dimana salah satu pointnya terkait transisi energi.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jateng dan DIY, AB Wahyu Jatmiko, berkesempatan melepas rombongan touring untuk melanjutkan perjalanan ke titik-titik berikutnya.
“Jadi hari ini kami merasa senang karena teman-teman dari Kemenhub Jakarta melakukan aktifitas touring kendaraan listrik berbasis baterai. Ini sekaligus bentuk sosialisasi kendaraan ramah lingkungan yang harus secara masif dilakukan. Ini juga wujud dukungan terhadap KTT G20,” ungkap Wahyu.
Wahyu menyebutkan, PLN UID Jateng dan DIY pun terus berupaya menambah fasilitas kendaraan listrik melalui ketersediaan SPKLU. Di wilayah Jateng dan DIY sendiri, saat ini sudah ada 10 SPKLU yang beroperasi, yang penyebarannya ada di Kota Semarang, Surakarta, Jogjakarta dan Magelang.
“Saat ini ada 10 SPKLU yang beroperasi di titik strategis, seperti di Kantor PLN, rest area tol, serta tempat wisata Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Menyusul tengah dibangun 3 titik lagi yang berada di kantor PLN Semarang, dan 6 titik di bulan Desember. Jadi, sampai akhir tahun nanti di Jateng dan DIY ada 19 titik SPKLU yang bisa dimanfaatkan para pengendara mobil listrik,” tandasnya.(aln)