SEMARANG – Dengan program Electrifying Agriculture PLN bisa menghasilkan efisiensi operasi pertanian dari 45% sampai dengan 50%. Hal ini terungkap dalam diskusi antara Bupati Bantul dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah & DIY pada kunjungan yang dilaksanakan di Kantor PLN Jateng DIY, Semarang .
PLN menyambut baik kunjungan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini oleh Bupati Bantul dan jajaran dalam rangka memperkuat sinergi sektor agrikultur di Kabupaten Bantul sebagai salah satu kawasan Food Estate Indonesia melalui program Elektrifikasi Pertanian / Electrifying Agriculture Super Panen.
Dampak dari pandemi Covid 19, sektor ekonomi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan yang signifikan. Untuk itu diperlukan sebuah transformasi guna meningkatkan produktivitas hasil panen.
Melalui akselerasi program PLN Electrifying Agriculture Super Panen, diharapkan Kab. Bantul dapat memulihkan perekonomian melalui sektor agrikultur dengan memanfaatkan listrik PLN sebagai pengganti Genset Diesel. Selain lebih ekonomis, penggunaan listrik PLN dalam pertanian dinilai dapat mengurangi polisi udara sehingga kawasan pertanian dapat juga dimanfaatkan untuk program agrowisata.
“Masyarakat kami mayoritas bekerja sebagai petani, sehari–hari memasok hasil pertanian ke wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Paska pandemi kami sedang memulai membangkitkan kembali sektor agrikultur melalui produk unggulan kami yaitu beras, cabai dan bawang yang telah mencapai swasembada. Untuk mengakselerasinya, kami harus mengembangkan teknologi pertanian dari yang dulunya konvensional menjadi yang lebih modern, efisien, hemat energi dan ramah lingkungan melalui program Electrifying Agriculture PLN ini,” ujar Abdul Halim.
Pada kesempatan tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, A. Bargowo Wahyu Jatmiko menyampaikan dukungan penuhnya untuk percepatan pembangunan Kab. Bantul melalui program Electrifying Agriculture Super Panen.
Tercatat di tahun 2022, PLN dan Pemkab Bantul telah bersinergi melalui program Electrifying Agriculture pada lokasi pertanian menggunakan lahan pasir pantai sebagai media tanam (Pasir Sawah) di Kelompok Tani Pasir Makmur Pantai Samas. Kemudian Skema Pengairan sawah menggunakan elektrifikasi pompa sumur (Sumur Sawah) pada Kelompok tani Ngudi Makmur, Tani Raharjo, Kalidadap, Poncosari, Pithisari, Triwidadi, dan Tani Manungga Bantul.
Kabupaten Bantul di juluki sebagai kota pertanian di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana 70% hasil pertanian bawang merah di pasok dari Bantul. Angka produktivitas hasil pertanian bawang merah mencapai 14.000 ton di tahun 2022. Selaras dengan hal tersebut PLN siap memberikan dukungan penuh kegiatan tersebut.(aln)