MENCOBA – Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kirana Pitrasari saat mencoba fasilitas cuci tangan disela pengecekan standar kesehatan di Terminal Tirtonadi Solo. Foto : ist/Aning Karindra
SOLO – Pemerintah menunjuk Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta, sebagai percontohan program terminal sehat tingkat nasional. Tujuannya, guna menyediakan prasarana transportasi yang aman dan nyaman, serta selamat bagi para calon penumpang.
Di samping itu, program tersebut untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap keberadaan terminal, yang berkonotasi jorok dan kumuh.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Kirana Pritasari mengatakan, program percontohan terminal sehat ini dimulai dari terminal tipe A, salah satunya Tirtonadi. Ia berharap, program ini bisa diterapkan di seluruh terminal.
“Salah satu syarat terminal sehat, harus memiliki sarana dan prasaran yang memadai. Mulai toilet, tempat cuci tangan, hingga pengelola makanan yang diberi edukasi mengenai syarat makanan sehat,” paparnya disela peresmian, bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI Djoko Sasono di Terminal Tirtonadi.
Terminal dibina dan didampingi Dinas kesehatan Kota (DKK) Surakarta dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Yogyakarta. ”Harapannya pengunjung, penumpang, pengemudi, pengelola, dan pelaku usaha bisa menjalankan aktivitas dengan baik dan sehat di terminal,” jelasnya.
Menurutnya, program ini penting karena saat ini tantangan kesehatan semakin besar. Untuk itu, terminal juga harus memiliki kelengkapan dan pelayanan kesehatan.
Contoh fasilitas kesehatan ini antara lain ruang laktasi untuk mendukung kenyamanan menyusui dan sarana sanitasi untuk mendukung lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat.
Dipaparkan pihaknya bekerja sama dengan PT Unilever, membuat program Terminal Sehat. Yakni, dengan menyediakan tempat cuci tangan sebanyak 55 buah di sejumlah titik di Terminal Tirtonadi.
Selain itu, jelas Kirana, bersama Dinas Kesehatan Kota Surakarta juga dilakukan pengecekan sampel makanan dan air di gerai atau kios di Terminal Tirtonadi. Hasilnya, 80 persen gerai makanan dinyatakan lulus inspeksi kesehatan lingkungan.
Oleh karena itu, lanjut Kirana, pengelola terminal diminta bisa meningkatkan layanan prima untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pola hidup bersih yang diterapkan di Terminal Tirtonadi.
Dalam kesempatan tersebut, Balkesmas Wilayah Klaten bersama dengan Labkes dan PAK Prov Jateng juga melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi yang meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, tes alkohol dan narkoba.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jateng dr Wahyu Setianingsih menambahkan, program percontohan terminal sehat ini memang dimulai dari terminal tipe A, salah satunya Terminal Tirtonadi. Namun kedepan secara bertahap program terminal sehat yang dilengkapi klinik kesehatan, akan diikuti terminal Tipe B disejumlah daerah di Jawa Tengah.
“Program Terminal Sehat, juga akan memastikan seluruh petugas dan pedagang di terminal selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Terminal kan tempat berkumpul orang, jadi juga bisa jadi tempat edukasi bagi masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan,” pungkasnya. (aln)