SEMARANG- Para pengembang properti memastikan, harga rumah akan terus naik meski daya beli masih belum terlalu menggembirakan. Langkah ini dilakukan seiring nilai investasi tanah yang terus meningkat dari waktu ke waktu, serta harga sejumlah komponen bahan bangunan yang naik.
Wakil Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jateng Bidang Pertanahan, Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan, saat ini para pengembang properti tengah menyiapkan formulasi harga rumah baru yang segera diterapkan. Biasanya, kenaikan harga berada di kisaran hingga 5% dari harga sebelumnya.
“Saat ini momentum yang tepat untuk membeli rumah sebelum harga naik. Biasanya yang pasti awal tahun harga naik. Tapi bisa jadi setahun 2 hingga 3 kali naiknya, melihat pergerakan harga tanah dan bahan bangunan,” katanya, disela Penutupan Pameran Properti Expo Semarang.
Menurutnya, dalam urusan harga tanah dan rumah, tidak akan pernah ada yang namanya penurunan harga. Hal itu dimaksudkan agar orang-orang tertarik untuk melakukan investasi di bidang properti.
“Untuk menarik pembeli, pengembang juga tidak pernah menurunkan harga rumah, tapi disiasati dengan memberikan gimik-gimik hadiah,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, penentuan harga DP yang paling murah juga bisa diterapkan untuk menarik minat pembeli tanpa menurunkan harga rumah. Bahkan ada yang memberikan gratis pemasangan AC, memberikan kitchen set dan lain-lain sesuai kebutuhan rumah tersebut.
“Yang pasti harga rumah akan tetap naik tiap periodenya,” ujarnya.
Disebutkan, menjelang akhir tahun ini, penjualan rumah masih didominasi oleh rumah tipe menengah hingga 70 persen. Dalam Properti Expo Semarang di Mal Ciputra yang digelar 12 hingga 23 Oktober 2017, jumlah unit yang terjual adalah 34 unit.
“Jumlah tersebut naik empat unit dari pameran sebelumnya, yaitu 30 unit selama pameran berlangsung. Namun Bowo menyebutkan, angka penjualan tersebut masih jauh dari target, yaitu 70 unit dalam satu kali event pameran,” tandasnya.(aln)
