SEMARANG- Kebijakan baru terkait uang muka minimal pada kredit rumah atau ‘Loan to Value’ (LTV) diharapkan mampu mendongkrak bisnis properti. Pasalnya, dengan penurunan besaran minimal dari uang muka kredit, akan semakin menjangkau kemampuan daya beli masyarakat.
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi, Dibya K. Hidayat mengatakan, saat ini uang muka kredit untuk pembelian rumah pertama bisa 15%, rumah kedua 20% dan rumah ketiga 25%. Dengan besaran tersebut, akan mengurangi beban masyarakat dalam memiliki rumah.
“Sebelumnya uang muka untuk kepemilikan rumah pertama sebesar 30%, rumah kedua 40%, dan uang muka rumah ketiga 50%. Tapi sempat turun menjadi 20% untuk rumah pertam, 30% rumah kedua, dan 40% rumah ketiha. Dan sekarang turun lagi,” katanya, disela Pembukaan REI Ekspo 7/2016, di Java Mall Semarang, Rabu siang.
Dibya berharap, relaksasi LTV mengenai uang muka rumah tersebut juga tidak hanya menggeliatkan penjualan rumah pertama saja, melainkan bisa meningkatkan angka investasi rumah.
“Kalau untuk investasi ini lumayan. Untuk ‘small market’ sangat membantu, yaitu pembeli yang sudah punya rumah tetapi ingin beli lagi,” jelasnya.
Seiring adanya kebijakan baru LTV tersebut, REI mentargetkan penjualan rumah pada ekspo kali ini bisa meningkat tajam.
“Tinggal menunggu waktu untuk properti ini menjadi ‘booming’. Dengan begitu, akan ada peningkatan nilai properti,” ujarnya.
Terkait REI Ekspo yang dilaksanakan mulai 7-18 September 2016 ditargetkan mampu membukukan penjualn miniml 70 unit rumah.(aln)