MOU XL Axiata – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
GIANYAR – PT XL Axaita Tbk (XL Axiata) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalin kerjasama mewujudkan Program 1.000 Sekolah Broadband. Program ini merupakan bentuk nyata dukungan XL Axiata untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan akses internet cepat dan teknologi digital.
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) antara kedua pihak dihadiri oleh Eka Bramantya, Chief Corporate Affairs XL Axiata, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA dan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Drs. Purwadi Sutanto, M.Si di Ubud, Bali. Turut hadir dalam acara ini pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali, serta para Kepala Sekolah Perwakilan dari 12 Sekolah Penerima Program dari seluruh Bali.
Eka Bramantya, Chief Corporate Affairs XL Axiata mengatakan, “Kesepakatan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, akan sangat mambantu kami dalam memetakan sekolah-sekolah yang perlu kami prioritaskan untuk menyalurkan donasi.
Dalam memilih sekolah-sekolah ini, kami harus cermat mengingat ada banyak sekali sekolah yang pasti membutuhkan fasilitas internet cepat. Harapan kami, Program 1.000 Sekolah Broadband ini akan bisa mampu membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan anak-anak kita di berbagai daerah melalui pemanfaatan internet cepat secara efektif dan tepat guna, serta untuk mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan yang bisa meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mereka.”
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad mengatakan, “Kami memberikan apresiasi atas inisiatif yang dibangun oleh XL Axiata melalui Program 1.000 Sekolah Broadband. Program ini sangat sesuai dengan salah satu agenda dari kementerian yang memang sedang berusaha memeratakan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Karena itu, kami sangat terbuka kepada XL Axiata untuk membantu pengembangan Program 1000 Sekolah Broadband ini. Kami berharap program ini sekaligus akan mampu mengurangi kesenjangan atas penerapan teknologi digital oleh sekolah-sekolah di daerah dan di kota-kota besar, termasuk juga kesenjangan dibandingkan dengan sekolah di luar negeri.”
Eka Bramantya menambahkan, XL Axiata percaya teknologi digital yang saat ini terus maju secara pesat harus mampu diambil manfaatnya oleh masyarakat Indonesia. Salah satu bagian dari masyarakat yang benar-benar musti menguasai teknologi digital adalah anak-anak usia sekolah menangah atas, yang sebentar lagi akan memasuki usia produktif. Belajar dari pengalaman negara maju, penguasaan dan penerapan atas suatu teknologi secara tepat guna sudah harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Dengan demikian, teknologi akan menjadi suatu sarana untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan produktivitas yang mereka miliki.
Melalui kerja sama ini, selanjutnya XL Axiata akan mendapatkan bantuan antara lain berupa data sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna penyaluran donasi perangkat mobile broadband (MBB) untuk mengakses internet cepat 4G LTE. Lebih dari itu, XL Axiata juga akan mendapatkan dukungan moral dari pemerintah untuk mewujudkan komitmen memfasilitasi akses ke jaringan internet dengan sarana yang lebih canggih. XL Axiata membuat prioritas untuk 1.000 sekolah yang akan benar-benar bisa secara maksimal memanfaatkan fasilitas ini, selain itu mempertimbangkan lokasi, tingkat kebutuhan, prestasi sekolah, juga ekosistem penunjang di sekelilingnya.
Sasaran dari Program “1.000 Sekolah Broadband” memang SMA dan SMK. Sejak diluncurkan pada 02 Nopember 2016 lalu, hingga saat ini XL Axiata telah menyalurkan bantuan akses internet cepat 4G LTE ke tidak kurang dari 100 sekolah di 30 kabupaten/kota, dan 15 provinsi. Dengan demikian, setidaknya sudah sekitar 5.000 ribu siswa yang mendapatkan manfaat dari program ini. Mengingat MBB hanya bisa dioperasikan secara maksimal di jaringan 4G LTE, maka sekolah-sekolah penerima harus berada di kota-kota yang sudah terjangkau layanan 4G LTE. Hingga saat ini layanan XL 4G LTE sudah bisa dinikmati oleh masyarakat di 103 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Untuk memastikan perangkat MBB dimanfaatkan secara maksimal dan sesuai sasaran, XL Axiata melakukan pelatihan kepada pengelola sekolah dan anak didik yang akan bertanggung jawab mengoperasikan perangkat serta pengguna aktifnya. Pelatihan yang dimaksud tercakup dalam Program “Melek Internet” yang menitikberatkan pada bagaimana memanfaatkan akses internet cepat untuk mengembangan keterampilan berbasis teknologi digital, seperti antara lain bagaimana menumbuhkan ide yang kreatif dan inovatif, memulai bisnis start-up, hingga cara berkomunikasi dan mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Selain itu, XL Axiata juga menyelenggarakan kompetisi karya video digital dengan tema potensi daerah “Bikin Daerahmu MakinHitz”. Tujuannya untuk penerapan manfaat dari fasilitas MBB dan akses internet cepat yang sudah diterima masing-masing sekolah untuk mendukung produktivitas, termasuk mendukung pemerintah dan masyarakat lokal dan mengelola potensi daerah yang ada. Misalnya untuk mendukung potensi pariwisata, sosial budaya, dan sebagainya. Kompetisi ini dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2017 yang bisa diikuti semua sekolah yang menerima Program 1000 Sekolah Broadband ini.
Donasi Program 1.000 Sekolah Broadband telah XL Axiata salurkan ke kota-kota antara lain Medan, Pekanbaru, Palembang, Padang, Lampung, Batam, Belitung, Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Serang, Bandung, Yogyakarta, Bantul, Sleman, Semarang, Pekalongan, Purwokerto, Surakarta, Surabaya, Malang, Sumenep, Bali, Lombok, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Menado. Program ini akan terus berlanjut ke kota/kabupaten lainnya seiring dengan pengembangan jaringan 4G LTE secara masif ke berbagai wilayah di Tanah Air.
Donasi MBB utk Sekolah di Bali
Sementara itu Bali, XL Axiata menyalurkan donasi MBB kepada 12 sekolah. Sekolah penerima adalah SMAN 2 Bangli, SMAN 1 Amlapura, SMK Pariwisata Biwi Tabanan, SMAN 1 Kediri, SMAS Pariwisata Saraswati, SMAN 5 Denpasar, SMAN 3 Singaraja, SMA N 1 Pupuan, SMKS PGRI 3 Denpasar, SMKN 1 Denpasar, SMKS TI Bali Global, dan SMKN 3 Batubulan.
XL Axiata berharap, donasi MBB untuk sekolah-sekolah di Bali tersebut akan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan kompetensi para siswa dalam memanfaatkan teknologi digital. Melalui pemanfaatan teknologi digital, kekayaan adat budaya dan panorama alam Bali bisa lebih terekspos dan menjadi modal ekonomi bagi masyarakat setempat untuk meraih peluang melalui ekonomi digital. Apalagi, Bali selama ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat internasional sebagai salah satu tujuan wisata utama dunia. (aln)