BATANG – BPI kembali menginisiasi sosialisasi pembangunan dan pemasangan rumah ikan tahap kedua yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Tulis. Sebagai tindak lanjut atas hasil yang cukup berhasil dari pembangunan dan pemasangan rumah ikan tahap pertama yang dilakukan tahun 2016 lalu, kegiatan ini kembali diinisiasi BPI dengan menggunakan produk dari Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Jawa Tengah.
Sejumlah nelayan dari Dukuh Roban Barat, Desa Kedungsegong, Kecamatan Tulis dan Dukuh Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah hadir pada sosialisasi tersebut. Sebanyak 50 modul rumah ikan akan dipasang pada sisi timur Jetty PLTU Jawa Tengah.
Presiden Direktur BPI Takashi Irie menyampaikan BPI berupaya untuk menjalankan komitmennya dalam memenuhi AMDAL. Salah satunya adalah berkontribusi pada pemasangan rumah ikan di area terdampak PLTU Jawa Tengah.
“Kami meyakini kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan perekonomian para nelayan di sekitar PLTU dan tetap menjaga lingkungan. Dengan adanya habitat buatan ini, harapan kami, produksi perikanan meningkat dan sinergi antara kelompok masyarakat dengan BPI serta dukungan pemerintah dapat melahirkan kegiatan pemberdayaan yang berkelanjutan,” jelas Irie.
Pada kegiatan sosialisasi tahap kedua, para nelayan juga mendapat edukasi berupa informasi mengenai alat tangkap yang selektif. Dengan penggunaan alat tangkap selektif, selain hasil tangkapan ikan lebih selektif, memperhatikan faktor keselamatan nelayan serta memiliki dampak minimum terhadap keanekaragaman sumber daya hayati (biodiversity).
Rumah ikan setelah dipasang dan ditempatkan pada titik yang telah disurvei akan dikelola oleh Kelompok Nelayan Roban Barat dan Roban Timur. Kelompok tersebut akan mengatur dan mencatat pemanfaatan rumah ikan secara berkala. Mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan perawatan rumah ikan baik di atas maupun di bawah permukaan air.
Selain adanya daerah tangkapan ikan konsumsi baru, wisata pancing juga mulai merambah di area ini. Ikan-ikan dan biota laut memiliki tempat berlindung dari para predator dan mencari makan sehingga kondisi kualitas ikan jauh lebih bermutu.
Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Lilik Harnadi, mengakui manfaat dari keberadaan rumah ikan tersebut. Selain membantu nelayan, keberadaan Rumah Ikan juga bermanfaat dalam menjaga ekosistem biota laut. “Karena itu, Rumah Ikan ini membutuhkan pengelolaan dan pengawasan dari para nelayan,” ujar Lilik.
Sedangkan menurut Ristoni, warga Dukuh Roban Barat, Desa Kedungsegok, Kecamatan Tulis, manfaat dari keberadaan Rumah Ikan bisa dirasakan secara nyata. Bahkan, dia berharap BPI bisa menyediakan Rumah Ikan dalam jumlah yang lebih banyak kepada para nelayan.
“Agar manfaatnya lebih besar karena Rumah Ikan ini sangat membantu nelayan,” kata Ristoni.(aln)