Home Bisnis Daya Beli Lesu, Pengembang Rem Pembangunan Rumah

Daya Beli Lesu, Pengembang Rem Pembangunan Rumah

0

SEMARANG- Para pengembang perumahan, khususnys untuk kelas menengah ke atas memilih untuk mengerem pembangunan perumahan seiring lesunya daya beli masyarakat. Saat ini penjualan properti cenderung turun, yang terlihat dari hasil Property Expo Semarang 2017. 


Panitia Property Expo Semarang 2017, Wibowo Tedjosukmono mengatakan, dari beberapa kali pameran Property Expo Semarang 2017 menunjukan tren penjualan yang naik turun, dimana dari dua kali pameran sebelumnya berhasil menjual 54 dan 60 unit rumah. Adapun pada pameran property yang digelar mulai 13 -24 September di Mal Paragon menunjukkan penjualan yang merosot yakni hanya mampu menjual 29 unit dari target 70 unit. 


“Padahal bulan September tren penjualan harusnya membaik tapi kali ini justru jauh dari yang kita harapkan,” katanya.



Menurutnya, dengan kondisi yang belum stabil tersebut banyak pengembang perumahan memilih untuk menahan diri melakukan pembangunan rumah. Selain itu, untuk mengurangi pengeluaran juga melakukan efisiensi anggaran. 


“Meskipun secara makro ekonomi di Jawa Tengah sudah bisa dibilang cukup baik dan kebijakan pemerintah juga sangat mendudukung, namun, daya belinya masih cukup rendah. Belum lagi ditambah dengan suku bunga yang saat ini sangat rendah yakni 6,75 fix satu tahun, yang merupakan bunga terendah sepanjang sejarah, namun kenyataannya belum mampu mendongkrak daya beli,” imbuhnya. 


Dia berharap, dalam dua bulan yakni November dan Oktober penjualan bisa membaik, karena jika penjualan semakin lesu maka akan banyak pengembang yang tidak dapat melakukan pengembangan. 


“Saat ini kita hanya bisa berharap di Bulan November dan Oktober saja, karena di Bulan Desember biasaya masyarakat tidak melakukan pembelian property,” ucapnya. 


Hal tersebut, lanjutnya, berbanding terbalik dengan kondisi penjualan pada perumahan dengan Falisitas Likuiditas Pembiayaan Perbankan (FLPP) yang saat ini masih cukup baik. 


“Kalau FLPP tidak begitu berdampak, penjualan masih cukup bagus karena memang sekmen pasarnya berbeda,” tandasnya.(aln)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version