KEMAMPUAN MENGEMUDI- PT Hino Motors Sales Indonesia, menggelar ‘Hino Dutro Safety Driving Competition 2017’ bagi para pengemudi truk di Jawa Tengah. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- Tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan berat mendorong Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk menerapkan sertifikasi bagi pengemudi truk. Apalagi, latar belakang kecelakaan yang kerap melibatkan pengemudi truk ini mayoritas karena faktor human error atau kesalahan manusia.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah, Karsidi Budi Anggoro mengatakan, kasus-kasus kecelakaan yang terjadi, memang tidak lepas adanya unsur kesalahan manusia, seperti kelalaian dari pengemudinya. Untuk itu harus disikapi secara serius, sehingga ada solusi meminimalisir angka kecelakaan.
“Tidak hanya sekadar memperketat proses permohonan surat izin mengemudi (SIM) bagi supir kendaraan berat saja, tapi perlu ada sertifikasi khusus,” katanya.
Menurutnya, ujian teori dan praktik di dalam permohonan SIM saja tidak cukup untuk membekali para pengemudi truk mahir mengendalikan kemudi. Diperlukan adanya keterampilan dan pelatihan yang matang serta berkelanjutan untuk membekali para pengemudi truk, terutama truk-truk angkutan barang.
“Upaya sertifikasi pengemudi itu perlu. Dalam hal ini, setiap pengusaha angkutan barang bisa saja bekerjasama dengan pabrikan otomotif, agar biaya sertifikasi bisa ditanggung bersama,” ungkapnya.
Di lain sisi, untuk mengakomodir keinginan dari Organda Jawa Tengah, PT Hino Motors Sales Indonesia, menggelar ‘Hino Dutro Safety Driving Competition 2017’ bagi para pengemudi truk di Jawa Tengah.
Sales and Promotion Director PT Hino Motors Sales Indonesia, Santiko Wardoyo menyatakan, skill driving competition bagi pengemudi truk merupakan yang pertama di Indonesia. Pihaknya berupaya mendukung program pemerintah, untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.
“Program ini untuk meningkatkan keamanan bagi pengemudi ketikaa berkendara. Sebab, faktor keselamatan ini sangat penting dan harus diutamakan,” ujarnya.
Melalui kompetisi kemampuan berkendara, lanjut Santiko, para pengemudi truk yang bersaing dan mendapatkan ilmu untuk bisa menularkan ke pengemudi lainnya. Dengan begitu, kecelakaan atau pelanggaran lalu lintas bisa dihindari.(aln)