BRIGHT OLIMART ACADEMY- Vice Presiden Bright Pertamina Retail, Riza Pahlevi, meninjau langsung aktifitas para siswa di Bright Olimart Academy, di SMKN 3 Semarang, FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT Pertamina Retail melakukan kerjasama pengembangan teknik mekanik otomotif dengan empat SMK di Semarang, yaitu SMKN 3, SMKN 4, SMK Jawa Tengah dan SMK 17 Agustus. Pengembangan kerjasama dilakukan dengan membuka Bright Olimart Academy, yang merupakan program CSR PT Pertamina dimana mendidik siswa sekolah kejuruan untuk mempunyai jiwa wirausaha dalam bidang otomotif.
Vice Presiden Bright Pertamina Retail, Riza Pahlevi mengatakan, Pertamina memberikan bantuan fisik dan soft skill periodik kepada siswa selama 3 sampai 6 bulan hingga akhirnya mandiri seperti mengelola sebuah bengkel. Dalam Bright Olimart Academy ini menerima pengerjaan pengantian oli, pengisian nitrogen, servis ringan baik motor atau mobil.
“Yang terpenting bagaimana di SMK ini membuat siswa itu tangguh kemudian managerialnya tertib, kalau managerial tertib pasti ini akan terus bergulir,” katanya, saat launching Bright Olimart Academy di SMKN 3 Semarang.
Menurutnya, Pertamina Retail akan terus melakukan upaya pembangunan Bright Olimart Academy secara terintegrasi di seluruh SMK yang memiliki jurusan otomotif. Saat ini, jumlah outlet Bright Olimart Academy telah mencapai sembilan outlet yang berada di Jakarta, Bandung, Cirebon dan Semarang.
“Tahun 2018 ini direncanakan akan ada penambahan 10 titik lokasi dengan investasi tiap lokasi mencapai Rp 70 sampai Rp 100 juta,” ungkapnya.
Kepala SMKN 3 Semarang, Almiati menambahkan, dengan ditunjuk sekolahnya dalam Teaching Factory Bright Olimart Academy diharapkan bisa meningkatkan kompetensi siswa sebelum masuk kerja.
“Dengan adanya teaching factory ini sebenarnya anak tidak dituntut skillnya saja, tapi lebih konsep pengembangan usaha,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sulistyo berharap, teaching factory Bright Olimart Academy ini tidak hanya dilakukan di perkotaan saja, tetapi juga ke SMK-SMK kabupaten di Jawa Tengah. Hal ini agar basis pengembangan inovasi berdasarkan kreatifitas dan soft skill semakin besar yang ujungnya bisa menyiapkan tenaga terampil dan terserap pasar kerja.(aln)