SEMARANG – Puluhan prajurit TNI AD dari Koramil 6 Genuk bersama aparat Polri Polsek Genuk Semarang, mengikuti Karya Bakti (Karbak) yang digelar Koramil 06 membantu masyarakat Muktiharjo Lor Semarang menurunkan genting dan mustoko masjid Darul Iman yang akan direnovasi karena seringnya tergenang banjir dan rob (dampak air laut pasang).
Warga tumpah ruah bergotong royong ikut menurunkan genting dan mustaka yang berada di kubah masjid yang dibangun era Presiden Soeharto di tahun 1990 oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila.
“Semangat gotong-royong warga Muktiharjo Lor ini sangat luar biasa, tidak hanya tenaga mereka juga support apapun bentuknya sehingga kami pun perlu mendukung dan membantu dengan mengerahkan kekuatan prajurit kami untuk membantu. Bahkan Polsek juga menurunkan personilnya ikut Karya Bakti bersama kami membantu warga”, ujar Danramil 06 Genuk, Mayor Inf Imam Masroni.
Karya Bakti menurut Danramil juga mendapar support Dandim 0733 BS Semarang Kol Inf M Taufiq Zega.
“Beliau memerintahkan kepada para Danramil agar segera turun ke lapangan apabila tahu adanya kesulitan warga. TNI harus berada di tengah masyarakat untuk menjadi perekat dan motivator kerukunan dan kegotong-royongan”, ungkap Danramil mengungkapkan apa yang ditekankan Dandim kepada para Danramil.
Karya Bhakti yang digelar Koramil 06 Genuk dalam renovasi Masjid Darul Iman ini pun mendapat apresiasi dari Lurah Muktiharjo Lor Karmo Dwi Listiono.
“Kami sangat berterima kasih ada keterlibatan TNI dan Polri yang bisa memotivasi kerja gotong-royong warga Muktiharjo Lor. Pola kerja yang cepat, tepat dan disiplin mendorong semangat warga hingga pekerjaan bisa berlangsung cepat dan aman. Terlihat dalam hitungan tidak sampai satu jam, ribuan genting berhasil diturunkan secara gotong-royong”, ungkap Karmo Dwi Listiono.
Masjid Darul Iman menurut Lurah Muktiharjo Kidul merupakan masjid terbesar pertama di Kecamatan genuh yang dibangun oleh Presiden RI kedua, HM Soeharto dan diresmikan oleh Wakil Presiden Soedharmono. Karena terjadi penurunan tanah di sekitar lokasi, maka saat terjadi banjir karena hujan maupun rob, menjadikan kawasan masjid terkepung air. Awalnya masjid juga dijadikan sebagai tempat pengungsian warga yang rumahnya kebanjiran, namun lambat laun masjid pun ikut tergenang dan pernah ditinggikan untuk kali pertama tahun 2005 setinggi 1 meter. Sekarang, Nopember 2018 kembali ditinggikan sekitar 1,5 meter.
Mayor Inf Imam Masroni yang memimpin apel Karya Bhakti renovasi Masjid Darul Iman berharap masyarakat berkerja dengan tulus ikhlas secara bergotong-royong. Sebab pekerjaan merenovasi masjid bukan pekerjaan yang berorientasi pribadi, tapi untuk kepentingan masyarakat dan umat.(aln)