SEMARANG – Kalangan pengembang properti di wilayah Jawa Tengah masih optimis kenaikan harga BBM tidak akan mempengaruhi penjualan secara signifikan.
Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi, Dibya K Hidayat mengatakan, kenaikan BBM memang menjadi hal yang berat namun masih banyak peluang. Kenaikan BBM jelas akan ikut mendorong permintaan upah tenaga kerja dinaikkan dan juga material dan berbagai bahan yang ikut naik.
Namun pihaknya masih yakin, bisnis properti akan tetap tumbuh dengan berbagai kemudahan dalam pembelian rumah.
“Kenaikan BBM tidak enak namun masih banyak peluang,” kata Dibya di sela pembukaan pameran Property Expo Semarang ke 6 di Paragon Mall Semarang, Rabu (7/9/2022).
Dijelaskan, harga rumah sendiri sudah mengalami kenaikan di tahun 2022, yang dipengaruhi material yang bersumber impor menggunakan mata uang dolar. Harga rumah sudah dilakukan penyesuaian dengan hitungan naik kisaran 10 persen.
“Kenaikan harga rumah di tahun ini masih wajar dan bisa dijangkau customer,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini perbankan juga memberikan kemudahan di pertengahan sampai akhir tahun 2022. Sejumlah Bank memberikan KPR dengan bunga yang menarik.
“Akhir-akhir ini perkembangan perbankan cukup menarik ada KPR bunga 5 persen per tahun dengan fix 5 tahun. Bank-bank saat ini mengejar KPR, apalagi mendekati akhir tahun akan makin bersahabat dengan konsumen,” ungkapnya.
Adapun dalam pameran Property Expo Semarang yang berlangsung 7 – 18 September 2022 di Mall Paragon Semarang ini banyak rumah baru dengan berbagai penawaran yang menarik. Terdapat 9 pengembang yang mengikuti pameran dari berbagai developer ternama di Kota Semarang. Meski ada kenaikan BBM, ia optimistis penjualan akan meningkat 20 persen.
“Target kami harapannya naik 20 persen nilai transaksi mencapai Rp 30 miliar dibanding pameran ke 4 yang mencapai Rp 20.5 miliar,” pungkasnya.(aln)