SEMARANG – Bank Indonesia Jawa Tengah mencatat penggunaan QRIS terus mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah pengguna QRIS di Jateng mencapai 3.82 juta atau tumbuh 146.43% sampai April 2023.
Kepala BI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, perkembangan QRIS di Jateng terus mengalami pertumbuhan yang positif. Pengguna baru sepanjang 2023 mencapai 776.900 dan volume transaksinya tembus hingga 27.98 juta kali.
“Dominasi pengguna QRIS di Jateng yakni UMKM sebanyak 2.65 juta atau 98.14%. Anga tersebut menjadikan Jawa Tengah sebagai Provinsi terbesar ke 4 setelah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur,” kata Rahmat, Kamis (15/6/23.
Ia mangatakan, BI akan terus melakukan berbagai strategi untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran dengan QRIS. Saat ini BI sudah menggaet 19 pabrik dan mendapat tambahan pengguna mencapai 12.170 dari para buruh yang sudah scan QRIS.
BI juga melakukan digitalisasi bansos, digitalisasi transportasi, elektronifikasi transaksi di Pemerintah Daerah dan sosialisasi dan edukasi yang terus diperluas.
Sementara itu, transaksi non tunai juga mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2023 hingga bulan Mei, arus uang kartal yang keluar (outflow) melalui penarikan perbankan mencapai Rp15,23 Triliun, nilai ini naik 17% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 dimana penarikan bank yang terealisasi sebesar Rp 13,02 Triliun.
“Sedangkan jumlah uang kartal yang masuk ke bank Indonesia (Inflow) melalui penyetoran bank naik sebesar 21% dari sebesar Rp17, 56 triliun di tahun 2022 menjadi Rp21,22 Triliun di tahun 2023,” pungkasnya.(aln)