SEMARANG- Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha di Jateng untuk terus membuka pasar ekspor baru.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, dengan diberlakukannya MEA, setiap negara bisa saling melakukan pertukaran produk untuk meningkatkan neraca perdagangan antar negara-negara yang masuk MEA. Dalam hal ini tugas pemerintah adalah untuk membuka pasar-pasar baru.
“Kita juga harus mulai membuka potensi pasar baru. Toh sekarang MEA sudah diberlakukan, mari kita datangi negara-negara yang masuk di MEA, untuk saling memberikan pertukaran sehingga neraca perdagangan semakin tumbuh,” katanya.
Dijelaskan, Jateng memiliki potensi sangat besar untuk melakukan ekspor, seperti futniture, garment, tekstil dan turunanannya. Selain itu juga untuk produk pertanian, seperti sayur dan buah-buahan.
“Produk-produk UMKM juga tak kalah memiliki potensi yang besar, karena produk UMKM Jateng sangat diminati oleh negara-negara lain,” jelasnya.
Ganjar menambahkan, pertanian kita bagus. Kalau kita bisa menggempur Singapura dengan produk kita, akan bagus.
“Saat ini daerah penghasil sayur dan buah seperti Wonosobo, Temanggung, boyolali sudah bagus dan siap. UMKM Kita juga bagus, ini yang harus dikembangkan,” imbuhnya.
Dia mengaku, tahun 2015 ekspor dan impor Jateng kurang baik. Hal itu karena, kondisi ekonomi global yang memang sedang dalam masa krisis.
“Perekonomian dunia memang sedang tidak asik, Cina turun, Eropa turun, Amerika turun,” ucapnya.
Oleh karena itu, sambung Ganjar, upaya yang dilakukan untuk menyikapi kondisi ekonomi yang kurang baik adalah dengan menciptakan inovasi baru. Disisi lain, Pemprov terus melakukan diplomasi ekonomi ke beberapa negara.
“Untuk diplomasi ke negara-negara lain kita tidak hanya mengambil jalan depan dan belakang tetapi juga jalan samping. Jalan sampingnya adalah produk-produk apa yang masih memungkinkan untuk di ekspor sehingga kita mampu meningkatkan ekspor dan perekomian kita,” tegasnya.
Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi menyatakan, MEA adalah peluang besar untuk mengembangkan pasar industri terutama untuk produk-produk usaha kecil menengah (UKM).
“Industri kecilpun dirasa sudah sangat siap, meski ada beberapa yang memang belum siap. Tapi ini menjadi peluang,” katanya.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah membuka jalan bagi para pelaku UMKM, untuk bisa memasuki pasar global.
“Kalau industri besar sudah biasa bertarung di pasar global. UMKM ini yang perlu diperhatikan secara serius,” pungkasnya.(aln)