MARSUDI- Head Of Regional JNE Jateng-DIY. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- Memasuki tahun 2018 JNE telah menyiapkan berbagai langkah untuk menunjukkan performa terbaik. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era digital yang semakin kompleks, JNE turut mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan, sehingga pengembangan dan inovasi akan fokus pada infrastruktur perusahaan.
Head Of Regional JNE Jateng-DIY, Marsudi mengatakan, dengan peningkatan di bidang infrastruktur maka kinerja karyawan dalam menangani setiap paket pelanggan semakin berkualitas. Selain itu, JNE akan mengembangkan infrastruktur dengan pengaplikasian teknologi berupa sistem otomasi dalam hub atau gateway, agar proses distribusi paket berjalan semakin lancar.
“Hal ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, serta kapasitas perusahaan dalam menangani pengiriman paket yang bertambah seiring dengan tumbuhnya kebutuhan pengiriman berbagai jenis, ukuran maupun jumlah paket pelanggan saat ini,” katanya.
Begitu juga dengan perluasan jaringan, lanjutnya, dilakukan agar masyarakat lebih mudah mengakses JNE dimanapun dan kapanpun. Hingga Desember 2017 tercatat penambahan sebanyak 102 sales counter di wilayah Jateng-DIY.
“Tahun 2018 ini kami menargetkan JNE harus ada di setiap kelurahan. Tujuannya agar kebutuhan pengiriman dan seluruh pelayanan di sales counter, mulai dari packing, transaksi, sampai dengan pengecekan paket, dapat JNE penuhi untuk masyarakat dalam lingkup kelurahan,” jelas Marsudi.
Menurutnya, wilayah dibawah manajemen JNE Semarang menjadi daerah dengan penambahan sales counter terbesar di Jateng-DIY. Sepanjang 2017 telah berdiri 76 sales counter yang tersebar di beberapa wilayah, mulai dari Salatiga hingga Purbalingga.
“Di Yogyakarta, JNE pun melakukan penambahan sebanyak 13 sales counter dan 6 sales counter di Solo. Begitu juga di Magelang, 2 baru saja dibuka dan juga 5 sale counter baru dioperasikan di Cilacap,” ungkapnya.
Dari sisi kinerja pengiriman barang, Marsudi menambahkan, saat ini 60-70% pengiriman JNE didominasi e-commerce, sehingga JNE optimis pertumbuhan tahun 2018 di wilayahnya dapat konsisten mencapai 30-40%.
“Pada tahun ini, JNE akan melanjutkan program bagi UMKM di Jateng-DIY sebagai bentuk dukungan pada sektor penggerak ekonomi nasional. Salah satunya melalui program pemberdayaan komunitas, seperti edukasi peningkatan daya saing para UKM, baik yang JNE laksanakan secara mandiri, maupun yang dijalankan bersama para mitra seperti Pemerintah Daerah, Universitas, pihak swasta, dan yang lainnya,” terangnya.
Marsudi juga berharap pemerintah meningkatkan keberpihakannya pada industri logistik untuk melancarkan proses distribusi. Tujuannya, agar industri yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional ini, semakin maksimal dalam menggerakan rantai pasok.
“Implementasi dari Paket kebijakan Ekonomi XV untuk percepatan pengembangan usaha dan memperkuat daya saing penyedia jasa logistik nasional, diharapkan terus berjalan. Paket tersebut berisikan salah satu hal penting yaitu regulasi untuk menurunkan biaya angkutan barang melalui udara,” tandasnya.(aln)