SEMARANG – KPP Pratama Semarang Tengah Dua Menyelenggarakan Pajak Bertutur kepada siswa-siswi di SD dan SMA Nusaputera Semarang, diikuti kelas V SD dan kelas XII SMA , yang berjumlah 105 siswa. Kegiatan Pajak Bertutur (Patur) merupakan kegiatan mengajar kesadaran pajak kepada siswa/i yang dilakukan oleh pegawai di setiap unit kerja DJP pada saat yang bersamaan di seluruh Indonesia.
Penyelenggaraan Pajak Bertutur (Patur) tahun 2018 ini telah memasuki tahun kedua, dilaksanakan dalam rangka mewujudkan generasi emas Indonesia yang cerdas dan sadar Pajak melalui Program Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan. Kegiatan ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia.
Plh. Kepala KPP Pratama Semarang Tengah Dua, Farid Hidayat, menyampaikan, para siswa sebagai generasi muda perlu mengenal apa itu pajak dan apa manfaat pajak. Pasalnya, mereka yang akan pembayar pajak masa depan. “Mereka adalah Patriot Bangsa dan Pahlawan Masa Kini,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa budaya sadar pajak harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan untuk membentuk karakter generasi bangsa yang cinta tanah air dan bela negara melalui kesadaran melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan serta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembelajaran kesadaran pajak melalui pendidikan.
Pajak Bertutur (Patur) menurut Reni Aryanthi Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan selaku penanggung jawab kegiatan , diselenggarakan bukan hanya kepada wajib pajak yang sudah memiliki NPWP tetapi juga para calon wajib pajak yaitu siswa sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA termasuk Perguruan Tinggi.
Kegiatan Pajak Bertutur (Patur) ini jelas Reni Aryanthi merupakan rangkaian dari Kegiatan Program Pekan Inklusi 2018 yang bertujuan untuk memberikan pemahaman ( awareness) tentang pajak dan program inklusi kesadaran pajak dalam pendidikan kepada masyarakat, menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang dapat mendukung kampanye hari pajak 14 Juli dan inklusi kesadaran pajak, meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembelajaran kesadaran pajak melalui pendidikan dan memberikan penghargaan kepada pemangku kepentingan dalam rangka edukasi pajak kepada masyarakat dan generasi muda.
Dalam Materi Pajak Bertutur ini juga disampaikan, bahwa 85% APBN di Indonesia berasal dari pajak, dimana 20 % sudah pasti dialokasikan untuk anggaran pendidikan dan kita tidak bisa mengandalkan pengelolaan sumber daya alam, apa lagi mengandalkan hutang. Jangan sampai nanti generasi kita mendatang menanggung hutang negara.
Kepala Sekolah SMA Nusaputera Semarang, Haryana, menyampaikan, pihak sekolah sangat senang dengan acara karena dapat memberikan pemahaman tentang Pajak dan manfaatnya.
“Pajak adalah tulang punggung negara untuk membiayai pendidikan dan pembangunan,” katanya.
Haryana juga berharap, dengan adanya edukasi secara dini kepada para siswa, maka nantinya para siswa ini akan menjadi wajib pajak yang patuh, pada saat mereka sudah menjadi pelaku usaha serta memasuki dunia kerja.(aln)