MANILA- Sejumlah destinasi wisata unggulan di Indonesia telah mempersiapkan diri menyambut wisatawan dari Filipina. Selama ini, sebagian wisatawan dari negara tersebut lebih memilih wisata leasure seperti di Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
Kepala Bidang Festival Asia Tenggara Kementerian Pariwisata RI, Budi Harjanti menuturkan, wisatawan dari masing-masing negara memiliki karakter sendiri. Seperti halnya wisatawan dari Filipina lebih memilih leasure.
“Selain Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau, kami memberikan banyak alternatif dengan destinasi unggulan lainnya. Hanya saja, karakter wisatawan mancanegara itu berbesa-beda,” katanya, saat membuka acara ‘Indonesia Tourism Table Top’, di Diamond Hotel, Manila, Filipina.
Menurutnya, Indonesia sendiri saat ini tengah gencar mempromosikan 10 destinasi wisata unggulan yang bisa menjadi alternatif kunjungan wisman. Ke-10 destinasi tersebut antara lain ke Tanjung Kelayang (Belitung), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Danau Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (NTB), Pulau Morotai (Maluku), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Pantai Tanjung Lesung, dan Kepulauan Seribu.
“Ke-10 destinasi wisata tersebut telah siap menyambut wisman, baik dari sisi Aksebilitas, Amenitas, dan Atraksinya,” ungkapnya.
Filipina sendiri, lanjutnya, menjadi salah satu pasar utama wisman Indonesia di Asia Tenggara, mengingat potensinya yang sangat besar. Apalagi, akses penerbangan langsung dari Filipina ke Indonesia sudah cukup banyak.
“Untuk tema kali ini kami mengusung Danau Toba sebagai produk unggulan yang ditawarkan. Kita angkat perbedaan Danau Toba dengan Taal Lake yang ada di Filipina, dimana yang ditawarkan lebih dari sisi budayanya dan suku, serta atraksinya,” terangnya.
Budi mengaku, Sales Mission juga akan digelar di Malaysia dan Vietnam pad bulan depan. Adapun program yang mengusung slogan Wonderful Indonesia menghadirkan seller dan buyers untuk bisa melakukan B to B.
“Di Filipina ini ada sekitar 20 seller dan 30 buyers,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Branch Manager Abbey Travel, Dudy Mayanto mengatakan, selama ini potensi pariwisata di Bali menjadi incaran wisatawan dari Filipina. Selama ini, dari sisi atraksi, amenitas, dan akses ke Bali sudah sangat memadai.
“Melihat market Filipina selama ini destinasi utama wisata Indonesia dengan tujuan Bali, karena karakternya ingin menikmati wisata alam sekaligus belanja,” katanya, disela ‘Indonesia Tourism Table Top’ yang digelar Kementerian Pariwisata RI, di Manila, Filipina.
Saat ini, lanjutnya, akses menuju Bali sudah dilayani penerbangan langsung dari Philiphinnes Airlines
dan Chebu Airlines yang masing-masing memiliki jadwal 6 kali penerbangan setiap minggunya. Mayoritas yang memanfaatkan penerbangan tersebut masih dari personal.
“Untuk di Abbey Travel, rata-rata per bulan ada 20 hingga 30 pasang wisatawan dari personal,” ujarnya.
Melalui event Table Top ini, pihaknya berharap, pasar korporat dari Filipina menuju Bali pada khususnya bisa terus tumbuh. Apalagi, banyak paket-paket wisata yang kini mudah didapatkan dari biro-biro perjalanan.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya berharap jumlah penerbangan langsung dari Filipina ke Bali ditambah, khususnya dengan waktu yang tepat. Pasalnya, jadwal yang ada saat ini pada dino hari.
“Ini menjadi kendala bagi biro perjalanan wisata untuk paket wisata karena akan banyak waktu yang terbuang dan membuat pengeluaran bertambah bagi wisatawan yang harus menginap lagi untuk menunggu penerbangan pada dini hari,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada tahun ini Kementerian Pariwisata RI agresif memasarkan 10 destinasi unggulan bagi wisatawan mancanegara, melalui 19 pintu masuk internasional. Berbagai produk dan atraksi sudah dipersiapkan untuk menyambut kunjungan wisatawan di masing-masing destinasi.
Pada tahun ini, Kementerian Pariwisata RI mentargetkan tingjat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebanyak 15 juta orang. Dari jumlah tersebut, 217.000 diantaranya dibidik dari negara Filipina.(*)