SEMARANG- Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah akan mengintensifkan pelaksanaan operasi pasar secara merata di sejumlah pasar tradisional dengan menggunakan kendaraan operasional yang merupakan hibah dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jateng.
“Kendaraan ini untuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah tetapi dikelola oleh Bulog untuk membantu efektivitas saat melakukan operasi pasar,” kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah Djoni Nur Ashari usai menerima hibah kendaraan operasional dari BI di halaman Kantor Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Dijelaskan, kendaraan operasional tersebut untuk melengkapi tugas-tugas yang selama ini sudah dilakukan oleh Bulog sebagai salah satu anggota TPID.
Djoni mengatakan, nantinya kendaraan tersebut akan diisi oleh bahan pangan, di antaranya beras, gula pasir, bawang putih, dan bawang merah. Selanjutnya, kendaraan akan dioperasikan ke pasar yang sudah ditunjuk.
“Selama ini di Pasar Bulu dan Johar sudah jalan, yang belum mana saja, misalnya Dargo atau pinggiran seperti di Pasar Kuningan, tidak terbatas Kota Semarang, kalau kami pandang cukup akan kami bawa ke tempat lainnya,” katanya.
Menurut Djoni, untuk komoditas yang sudah disiapkan oleh Bulog dan siap dimanfaatkan untuk operasi pasar, di antaranya beras sebanyak 250.000 ton, gula pasir 16.000 ton, minyak goreng 350.000 liter, dan bawang putih 40 ton.
“Selanjutnya adalah pula bawang merah sudah beli 60 ton, sebagian dibawa ke Jakarta, yang sudah diedarkan ke Subdivre 10 ton. Sedangkan untuk daging berbau sementara ini baru 4 ton,” ungkapnya.
Kepala BI Kanwil Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo menuturkan, hibah kendaraan operasional yang diberi nama Kios Pangan TPID Jateng tersebut diharapkan dapat digunakan untuk sarana operasional sehari-hari Bulog.
“Selanjutnya dapat menjadi inventaris TPID Jawa Tengah,” pungkasnya.(aln)