SEMARANG – Dunia kerja di Indonesia saat ini lebih didominasi dari generasi Y atau generasi yang lahir pada periode 1980-an hingga 1990-an yang lebih agresif dalam melakukan ekspansi di industri tenaga kerja. Ini karena generasi tersebut memiliki karakteristik yang unik, yakni tumbuh di tengah hiruk pikuk perkembangan teknologi internet dan sangat akrab dengan media sosial, sehingga tidak takut perubahan namun sering tidak sabar melalui proses menuju perubahan itu sendiri.
Menurut Dosen Unika Soegipranata, psikolog Dewi Setyorini, perusahaan harus bisa menyesuaikan dengan tantangan pekerja yang saat ini didominasi oleh generasi Y atau generasi Millennials. Pasalnya jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan berdampak munculnya resistensi dalam perusahaan.
“Generasi Y merupakan generasi yang optimis dan kreatif karena dibesarkan dalam era tekhnologi. Namun demikian mereka bukan yang bisa terikat dengan aturan – aturan formal yang biasa diterapkan oleh industri saat ini,”ungkap Dewi disela seminar bertema “gaya kepemimpinan fit and match untuk generasi Y” yang digelar oleh PT.Indonesia People Power di Hotel Aston Semarang baru – baru ini.
Menurutnya saat ini masih banyak perusahaan yang belum dapat beradaptasi dengan pekerja dari generasi Y. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya jumlah pekerja yang keluar masuk dalam sebuah perusahaan seperti yang terjadi di industri perbankkan.
“Secara umum memang banyak yang belum siap seperti turnover pekerja yang cukup tinggi seperti diperbankkan. Untuk itu perusahaan harus meningkatkan kesiapan dan adaptasinya,”ungkapnya
Sementara itu HR&Service Manager Indomarco PrismatamaTbk,Andrianto-Atmadja mengatakan, generasi Y lebih berfokus pada contoh perilaku pemimpin dalam mengikuti aturan perusahaan. Untuk itu perusahaan mesti menempatkan orang – orang mampu memberikan keteladanan disiplin, inisiatif dan kerja keras jika menginginkan pekerja dari gereasi Y memiliki hal yang sama.
“Generasi Y biasanya sudah punya ego yang tinggi. Jadi kalau pimpinannya tidak bisa beri contoh maka mereka juga tidak akan memiliki hal yang sama,”ungkapnya
Andrianto menambahkan, saat ini Indomaret sendiri memiliki karyawan hingga 100 ribu orang lebih yang tersebat di lebih dari 12 ribu outlet di Indonesia. Pihaknya mentargetkan pada tahun 2021 mendatang Indomaret memiliki lebih daru 25 ribu outlet.
“Kita tiap tahun terus bertumbuh, dan tahun 2021 kita targetkan 25 ribu outlet. Bukan hanya di retail saja kita berkembang tetapi juga usaha lain seperti grosir, restoran dan pabrik roti,”ungkapnya. (aln)