SEMARANG- DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah mencatat, transaksi penjualan rumah pada REI Ekspo 8/2016 meleset dari target. Realisasi penjualan rumah selama pameran yang digelar mulai 6-17 Oktober 2016 hanya mencapai 47 unit dari target yang dipatok sebanyak 60 unit.
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Pertanahan, Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan, melesetnya target penjualan ini diprediksi lantaran konsumen masih ‘wait and see’ menunggu kondisi perekonomian makin stabil. Namun begitu, pihaknya berharap jumlah transaksi REI Ekspo masih akan terus meningkat, mengingat masih ada 3 dari 18 pengembang yang belum melaporkan hasil penjualannya.
“Target awal penjualan REI Ekspo kali ini mencapai 60 unit, dengan realisasi penjualan hanya 47 unit atau hanya tercapai sekitar 75%. Tapi kami masih berharap jumlah itu meningkat lagi,” katanya, disela Penutupan REI Ekspo 8/2016.
Menurutnya, selama pameran, penjualan terbesar masih didominasi rumah kelas menengah dengan harga mulai Rp200-600 jutaan. Sedangkan sisanya rumah kelas menengah atas dan apartemen.
“Kalau dibandingkan periode sama tahun lalu, penjualan rumah selama REI Ekspo masih bagus kali ini dengan peningkatan 10%,” ungkapnya.
Wibowo optimis, hingga akhir tahun nanti penjualan akan lebih baik, dengan peningkatan 5-10% dibandingkan tahun lalu. Apalagi, tren penjualan rumah di akhir tahun selama ini terus meningkat.
“Kalau melihat tren tahun-tahun sebelumnya, penjualan rumah menjelang akhir tahun akan mengalami peningkatan,” tegasnya.
Terkait diberlakukannya amnesti pajak, Wibowo pun makin optimis mampu menggairahkan bisnis properti. Apalagi, program amnesti pajak tahap pertama, hasilnya cukup bagus.
“Tentu uang dari para wajib pajak ini harus diinvestasikan. Sedangkan salah satu sektor yang potensial untuk investasi adalah perumahan,” pungkasnya.(aln)