KANTOR BARU– Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memotong pita dalam Peresmian Kantor OJK Regional 3 Jateng-DIY, di Jalan Kyai Saleh Nomor 12-14 Semarang. Foto : Prasetyo
*Resmikan Kantor Baru
SEMARANG- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan akses keuangan di daerah. Berbagai program strategis yang sudah berjalan diantaranya program Laku Pandai, Jaring, Simpel, penyaluran KUR dan kredit perbankan maupun lembaga pembiayaan bagi sektor-sektor produktif.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, optimalisasi peran BPD, serta beberapa inisiatif baru seperti model pembiayaan ‘fintech’ atau finansial teknologi turut memperluas akses keuangan masyarakat. Sedangkan beberapa program lain yang akan dilaksanakan secara berkesinambungan diantaranya pembiayaan melalui pasar modal dan program pendampingan inklusi.
“Bahkan, dalam waktu dekat ini OJK juga akan meluncurkan program aksi pangan, yakni program akselerasi pembiayaan dan pengembangan di sektor pertanian dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya, disela Peresmian Kantor OJK Regional 3 Jateng-DIY, di Jalan Kyai Saleh Nomor 12-14 Semarang.
Menurutnya, program tersebut sangat penting dilakukan mengingat Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai negara agraris. Bahkan, lebih dari 30%^ tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor pertanian.
“Pengembangan sektor pertanian secara langsung akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Di Jawa Tengah, lanjutnya, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup besar menyumbang PDRB provinsi dan menyerap cukup banyak tenaga kerja. Untuk itu, pengembangan sektor pertanian, baik melalui pengembangan teknologi dan berbagai inovasi, maupun melalui dukungan akses pembiayaan menjadi prioritas yang penting untuk segera dilaksanakan.
“Upaya-upaya tersebut penting dilakukan, mengingat pada tahun ini perekonomian dunia dan domestik diperkirakan masih akan dipenuhi dengan berbagai tantangan dan dinamika yang masih sulit diprediksi perkembangannya ke depan,” ujarnya.
Sementara, bertepatan dengan peresmian gedung Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, diselenggarakan pula Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2017 yang dihadiri seluruh pimpinan Industri Jasa Keuangan di wilayah Jawa Tengah, baik sektor Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan non Bank.
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah-DIY, Moch Ihsanuddin menjelaskan, di tengah tantangan yang tidak mudah dan dengan beberapa ketidak pastian ekonomi global pada tahun 2016, capaian kinerja ekonomi nasional masih positif. Khusus di Jawa Tengah pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,28%, atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang tercatat sebesar 5,02%, dengan inflasi terjaga di angka 2,36% dan tingkat kemiskinan sebesar 13,19%.
“Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tidak lepas dari andil perkembangan di sektor jasa keuangan di Jawa Tengah, yang selalu mengalami peningkatan. Di tahun 2016, sektor jasa keuangan meningkat sebesar 9,67%,” jelasnya.
Capaian tersebut, kata Ihsan, merupakan modal yang baik untuk melangkah di tahun 2017. Ada optimisme, apalagi jika kita menyadari bahwa proyek-proyek infrastruktur yang terus berjalan akan memberikan pondasi yang lebih kuat bagi bangunan ekonomi nasional jangka panjang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut berharap, OJK dapat memperluas jaringan informasi terkait literasi keuangan kepada masyarakat. OJK dan produknya perlu dipopulerkan melalui teknologi informasi.
“Kalau OJK bisa buka jaringan informasi yang sifatnya reguler atau terus-menerus diberikan maka masyarakat akan memperoleh informasi yang dibutuhkan,” tandasnya.(aln/bis)