SEMARANG- Telkomsel kembali menggelar The NextDev 2017 dengan roadshow perdana di Semarang dan dilanjutkan di Yogyakarta pada Selasa (8/8). Telkomsel berupaya menjaring bakat baru bidang startup.
Untuk di Semarang, jumlah peserta yang mendaftar mencapai lebih dari 242 peserta. Adapun roadshow kali ini di Semarang menghadirkan narasumber startup muda yaitu Andreas Sanjaya, CEO IGrow.
Manager Youth and Community Region Jateng & DIY Telkomsel, Deny Budianto mengatakan, dengan berpartisipasi dalam roadshow ini para peserta akan memperoleh insight yang tepat dan bermanfaat. Dengan begitu, peserta mampu mengembangkan kemampuannya dalam membuat aplikasi secara lebih efektif, sekaligus turut berperan serta dalam menjaga keberlangsungan komunitas pengembang aplikasi dan ekosistem digital berbasis aplikasi.
“Sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia, Indonesia adalah pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah transaksi di pasar digital di Indonesia meningkat sebesar 40% setiap tahunnya,” katanya.
Namun, lanjutnya, banyak startup atau pengembang aplikasi digital yang belum siap memanfaatkan potensi tersebut, karena kendala kemampuan yang kurang memadai, kurangnya akses ke pemerintah dan kalangan bisnis, kesulitan memperoleh fasilitas dan platform digital, serta kurangnya pengetahuan tentang cara benchmark internasional yang baik dan benar.
“Sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang menghadirkan platform bagi anak muda Indonesia untuk mengembangkan aplikasi yang memiliki dampak sosial bagi masyarakat Indonesia secara berkesinambungan, Telkomsel berupaya mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan menggelar The NextDev 2017,” terangnya.
Dijelaskan, The NextDev 2017 digelar kembali tahun ini untuk menjaring bakat baru startup pengembang aplikasi digital. Ini merupakan tahun ke-3 program The NextDev yang digelar dan telah menjaring lebih dari 1.400 aplikasi dari seluruh Indonesia.
“Hal ini sekaligus upaya Telkomsel dalam mendorong anak muda Indonesia untuk dapat berkompetisi di era digital,” jelasnya.
Mengusung tema Karya Anak Bangsa untuk Solusi Indonesia, lanjutnya, The NextDev 2017 menantang kawula muda untuk menciptakan aplikasi digital yang memberikan dampak sosial yang positif untuk mendukung pengembangan ekosistem digital dan pembangunan Indonesia yang digital. The NextDev 2017 berfokus pada isu fundamental pada pembangunan Indonesia yang digital, yakni ekosistem pendukung kehidupan masyarakat Indonesia, baik perkotaan maupun perdesaan.
“Dalam kompetisi The NextDev 2017, kategori yang bisa dipilih oleh peserta sebagai dasar pengembangan solusi merefleksikan berbagai bidang yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara langsung, di antaranya kesehatan, edukasi, agrikultur, dan transportasi,” ujarnya.
Sementara, di samping karya mereka akan bermanfaat bagi orang banyak, tim terbaik dari masing-masing kategori juga akan mendapatkan berbagai hadiah menarik yang disebut dengan 7M, yakni Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan), Management Trip (study visit ke pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), Monetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait), dan Match Expert (perekrutan profesional sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan bisnis startup).
Persyaratan untuk bisa mengikuti kompetisi The NextDev tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18 hingga 30 tahun. Peserta dapat mendaftar secara individu atau tim (maksimal tiga orang). Pendaftaran dilakukan melalui situs thenextdev.id yang dibuka mulai tanggal 15 Juli 2017.
“Diharapkan dengan adanya The NextDev 2017 dapat mewadahi potensi generasi muda yang memanfaatkan teknologi secara tepat guna untuk berkreasi menghasilkan aplikasi digital yang mampu mengatasi masalah di masyarakat. The NextDev hadir untuk mendorong kontribusi positif generasi muda, di mana aplikasi digital yang dihasilkan akan mempermudah aktivitas seluruh elemen masyarakat,” tandasnya.(aln)