SEMARANG- Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), bersama Unilever Indonesia, Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk memerangi gigi berlubang sejak dini. Pasalnya, gigi berlubang atau karies menjadi ancaman bagi generasi bangsa mendatang.
Kampanye tersebut diserukan melalui kegiatan tahunan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017 yang ditujukan kepada para pelajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Ratusan siswa dari jenjang SD sampai SMA mendapat edukasi tentang bagaimana mencegah karies mulai sejak dini. Pertama mereka dikenalkan bagian-bagian gigi, cara menyikat gigi yang benar, hingga bagaimana mencegah gigi berlubang.
Pada edukasi tersebut Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia, dokter gigi Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc mengatakan, konsumsi camilan di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar 4% setiap tahun. Kondisi itu seiring digemarinya camilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry, dan permen.
“Mengkonsumsi camilan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula terutama yang lengket dapat menurunkan derajat keasaman mulut. Setelah mengonsumsi makanan yang manis, derajat keasaman mulut turun hingga di bawah pH kritis 5,5 dalam hitungan menit dan tetap rendah hingga 1 jam setelahnya,” katanya.
Jika kondisi tersebut terjadi terus menerus, lanjutnya, dapat menyebabkan hilangnya mineral (email) pada gigi dan mengakibatkan terjadinya gigi berlubang. Agar kesehatan gigi maksimal dan mencegah gigi berlubang, maka anak-anak dianjurkan memilih asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat, berkadar air tinggi serta berkalsium tinggi seperti produk susu dan turunannya.
“Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini juga membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah. Gerakan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami dan menetralisasi keasaman rongga mulut,” ujar Mirah.
Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), dokter gigi Ugan Gandar menambahkan, untuk mengatasi tingginya masalah gigi dan mulut pihaknya turut hadir dalam BKGN.
“Tahun ini kami hadir di 35 lokasi yang memiliki tingkat prevalensi gigi dan mulut tinggi. Maka kami sangat mengapresiasi inisiatif Unilever melalui kegiatan BKGN untuk membantu program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Bebas Karies di tahun 2030,” imbuhnya.
Sementara itu, tahun ini BKGN hadir semakin luas di 57 lokasi yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten di seluruh Indonesia mulai 12 September-29 November 2017 dengan Semarang menjadi kota pembuka rangkaian acara tersebut.
Head of Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, Mirza Roesli menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya Pepsodent dalam menekan jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia.
“BKGN merupakan agenda rutin tahunan kami, di mana setiap tahun kami mengangkat tema untuk pesan edukatif kesehatan gigi yang berbeda. Tahun ini, BKGN mengusung tema ‘Merdeka dari Gigi Berlubang’ dengan mengajak keluarga Indonesia memeriksakan kesehatan gigi secara teratur serta memilih asupan camilan bertekstur dan bernutrisi seimbang yang merupakan komitmen kami dalam memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia,” tandasnya.(aln)