GRAB INDONESIA- Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, saat memaparkan kinerja Grab dalam Media Meet Up Semarang, di Gedung Gubernuran Jateng. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- Penyedia jasa transportasi berbasis online, Grab kini sudah menjangkau 111 kota di Indonesia. Pencapaian tersebut menjadikan Grab Indonesia sebagai pembeti kontribusi terbesar bagi perusahaan yang beroperasi di 8 negara.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, saat ini Grab ada di 8 negara dan 173 kota di Asia Tenggara. Adapun mitra Grab yang terdaftar sebanyak lebih dari 2,3 juta.
“Saat ini ada 77 juta unduhan aplikasi, dengan nilai transaksi per tahun 1 miliar USD,” katanya, dalam Media Meet Up Semarang ‘Setahun Grab’, di Gedung Gubernuran Jateng.
Khusus di Indonesia, lanjutnya, komposisi penggunaan layanan masih tergantung dari karakteristik masing-masing kota. Jika kota memiliki tingkat kemacetan tinggi, tentu layanan GrabRide yang tinggi.
“Adapun kota-kota yang memiliki trafik lalu lintas yang cenderung normal, penggunaan layanan cukup berimbang antara GrabRide dengam GrabCar,” ujarnya.
Menurutnya, untuk di Jawa Tengah sendiri, Grab sudah menjangkau 35 kabupaten/kota. Saat ini seluruh daerah sudah menerima keberadaan transportasi online.
“Untuk beberapa daerah yang sempat terjadi penolakan sudah dilakukan pendekatan dengan pemerintah daerah maupun masyarakat, dan sudah bisa menerima, sehingga Grab beroperasi dengan lancar,” ungkapnya.
Dijelaskan, Grab juga menggandeng bandara dan stasiun untuk menyediakan jasa layanan di lokasi-lokasi tersebut.
“Di beberapa bandara dan stasiun Grab sudah menjalin kerjasama,” jelasnya.
Sementara, Grab terus mengembangkan usahanya dengan menyediakan layanan GrabFood. Di Semarang sudah ada sejak tanggal 19 Januari 2018.
“Untuk mendukung layanan GrabFood, kami juga menggandeng StartUp di bidang kuliner, termasuk Madhang.id, penyedia makanan rumahan berbasis online,” tandasnya.(aln)
