SEMARANG- Perekonomian Jawa Tengah tahun 2017 menunjukkan pertumbuhan 5,27% jauh lebih tinggi dari kondisi nasional yang hanya 5,07%.
“Adapun pencapaian kinerja ekonomi Jawa Tengah dibandingkan rata-rata seluruh provinsi Indonesia masih jauh diatas rata-rata,” kata Margo Yuwono, Kepala BPS Jawa Tengah.
Margo menambahkan, dari sisi produksi sektor kinerja utamanya mengalami pertumbuhan bagus, kecuali di pertanian karena lebih lambat dari tahun 2016. Pertanian tidak bisa dikontrol terkait musiman dan serangan hama sehingga sulit diperkiraan.
“Selain itu, dilihat dari sisi pengeluaran yang mengalami pertumbuhan bagus yakni di sisi konsumsi rumah tangga tumbuh cukup tinggi lebih tinggi dari 2016. Begitu pula ekspor juga tumbuh jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan jika daya beli masyarakat masih terjaga dengan baik. Seperti terbukti pertumbuhan 2017 masih lebih tinggi dari 2016.
Namun begitu, lanjutnya, di sisi pengeluaran yang menjadi catatan penting untuk diperbaiki masalah impor Jawa Tengah terutama impor bahan baku dan barang konsumsi.
“Memang impor tidak selamanya negatif. Impor barang modal, barang investasi untuk menambah kapasitas produksi itu juga bagus. Hanya saja kalau pertumbuhan impor meningkat cukup tinggi maka harus jadi perhatian adalah impor bahan baku dan barang konsumsi,” terangnya.
Sementara, bahan baku memang perlu dicari alternatifnya supaya bisa diadakan di Jawa Tengah sehingga tidak bergantung oleh impor.(aln)