.
BERSAMA rombongan Telkomsel Media Gathering Area 03 Jawa Bali, Selasa (20/3) sekira jam 11.00 WITA, tibalah saya di Bandara Sultan Hasanuddin, setelah menempuh perjalanan udara dari Bandara Ahmad Yani Semarang – Bandara Juanda Surabaya.
Setelah sampai, rombongan langsung menuju destinasi wisata andalan Makassar, yakni Ramang-ramang. Selepas keluar bandara, belok ke kiri dan lurus melewati jalan Trans Sulawesi sejauh 40 km, atau sekitar 30 menit.
.
Ramang-ramang merupakan gugusan pegunungan kapur terbesar di Indonesia dan kedua terbesar di dunia setelah pegunungan kapur yang ada di China. Ramang-ramang terletak 40 km di sebelah utara kota Makassar.
.
Sampai di Ramang-ramang, kami disambut oleh dermaga yang berisi perahu-perahu kayu. Untuk dapat menjelajahi Ramang-ramang, kita memang harus menyewa perahu tersebut untuk menyusuri Sungai yang bernama Sungai Puthe. Satu perahu dapat memuat sampai dengan 7 orang. Harga sewa satu perahu adalah kurang lebih Rp200 ribu bolak-balik sampai dermaga lagi.
.
Rombongan pun menaiki perahu dan menyusuri sungai. Sepanjang perjalanan dengan perahu, kami disuguhi dengan pemandangan yang sangat indah. Hamparan tebing-tebing karst yang megah dengan ukuran beraneka ragam, dari yang kecil sampai sangat besar.
.
Kami juga melihat serangkaian pohon nipah (pohon palem yang tumbuh di rawa) yang berada di kanan-kiri sungai dan mendengar suara burung-burung yang bersautan. Setelah menyusuri sungai selama 30 menit, kapal akan ditambatkan di sebuah dermaga kecil bertuliskan ‘Selamat datang di Desa Berau’.
.
Dari situlah petualang kami bersama Telkomsel dimulai. Menyusuri pemandangan alam yang sangat megah dan menakjubkan. Pemandangan pegunungan kars nan elok membentang luas di hadapin kami dengan sederetan gua yang eksotis.
.
Inilah… Hidden Paradise di Sulawesi Selatan.. Saya pribadi patut berbangga bisa sampai disini bersama Telkomsel.
.