– KUR PETANI- Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman, secara simbolis serahkan KUR Petani NU di Pemalang. FOTO : IST/ANING KARINDRA
SEMARANG- Berkomitmen menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat dan pilar penting perekonomian Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam penyaluran kredit Kredit Usaha Rakyat (KUR) di berbagai sektor, salah satunya di sektor pertanian. Hal ini diimplementasikan BCA melalui program Bakti BCA dengan menyalurkan bantuan berupa pembinaan kepada kelompok petani NU dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kelompok Petani NU.
BCA melalui program Bakti BCA bersama PT Azma Agro Nusantara melakukan pendampingan dalam rangka meningkatkan taraf hidup Petani NU di daerah Pemalang dan Jepara.
Hadir dalam acara penyerahan bantuan pembinaan dan penyaluran KUR, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman; Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA, Inge Setiawati; Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) 2 BCA Semarang, Gunawan Budi Santoso; Pemimpin Kantor Cabang Utama (KCU) BCA Tegal, Artati Mulianingsih; Pemimpin KCU BCA Kudus, Bambang Giantoro Ong; Kepala Badan Perencana Daerah Kabupaten Pemalang, Sudaryono; di Pemalang.
Sektor pertanian merupakan sektor usaha yang menyerap tenaga terbesar di Indonesia. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2017 menyebutkan, kontribusi sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja mencapai 31,86 persen yakni sekitar 39,68 juta orang.
“Kami mencermati bahwa sektor penting yang mendukung tercapainya kedaulatan pangan salah satunya adalah sektor pertanian. Oleh sebab itu, sebagai institusi yang juga dekat dengan masyarakat, kami ingin memberikan kontribusi lebih kepada para petani di Indonesia, salah satunya untuk petani NU di daerah Pemalang dan Jepara,” kata Suwignyo, dalam siaran persnya.
Tak hanya penyaluran KUR, BCA juga memberikan bantuan pembinaan kepada kelompok petani NU bersama PT Azma Agro Nusantara, agar dapat membantu para petani dalam menerapkan tehnik penyemaian benih Jahe Emprit, penanaman Jahe Emprit secara Organik dan pembuatan pupuk organic baik padat maupun cair. Selain itu, akan dibuat lahan percontohan tanaman Jahe Emprit seluas 5 hektar di daerah Jepara.
Lahan ini digunakan sebagai edukasi langsung , kerja praktek, study banding serta sharing knowledge antar kelompok tani sehingga para petani bisa langsung melakukan perbandingan antara teori dan kenyataan di lapangan. Hal ini akan mendorong implementasi hasil pelatihan dan sosialisasi dengan gerakan menanam jahe di sentra-sentra para petani tradisional seperti Jepara dan Pemalang dengan memberikan bantuan benih Jahe Emprit Unggul dan pembuatan sentra produksi pupuk organic.
“Tentunya kami berharap pemberian bantuan dan penyaluran kredit kepada kelompok petani Jahe ini dapat berkontribusi dalam memudahkan akses finansial untuk UMKM di bidang pertanian, dalam hal ini terkhusus bagi petani NU di Pemalang dan Jepara,” tutup Suwignyo.(aln)
————————–