– GROUND BREAKING- Associate Director BSB City Semarang, M. Aryabhekti (kanan), dan Sales Marketing Manager BSB City Semarang, Harry Setiawan (kiri), memecah kendi sebagai tanda Ground Breaking The Emerald Green tahap 3 BSB City Semarang. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT. Karyadeka Alam Lestari melalui BSB City Semarang makin agresif dalam mengembangkan area bisnis di kawasannya. Sukses dengan The Emerald Green sebagai pusat ruko dan pergudangan, kini BSB City Semarang kembali memperluasnya melalui pembangunan tahap ketiga.
Ground Breaking The Emerald Green tahap 3 BSB City Semarang dilakukan pada Senin pagi. Adapun target pengembangan kawasan bisnis di tahap 3 ini seluas satu hektar, dengan alokasi 22 ruko dan 7 gudang.
Sales Marketing Manager BSB City Semarang, Harry Setiawan mengatakan, The Emerald Green memiliki area seluas 3,78 hektar. Adapun pada tahap 1 dan 2 telah dikembangkan 2,54 hektar, dengan jumlah ruko sebanyak 46 unit dan gudang sebanyak 23 unit.
“Selama ini area bisnis di kawasan BSB City Semarang cukup diminati, dengan prospek yang menjanjikan,” katanya, disela Ground Breaking The Emerald Green tahap 3 BSB City Semarang.
Meski belum dibangun, lanjutnya, pada The Emerald Green tahap 3 ini saja tinggal menyisakan 6 unit ruko saja. Sedangkan 16 unit rukp dan 7 gudang sudah laku terjual.
“Faktor lokasi yang strategis di jalan raya Boulevard menjadikan The Emerald Green tahap 3 laris diburu konsumen. Apalagi, di sekitar lokasi ini akan segera dibangun Kampus Unika dan Mall BSB,” ujarnya.
Menurutnya, dari 6 unit ruko yang tersisa, ditargetkan dapat habis terjual hingga akhir tahun ini. Adapun harga ruko yang ditawarkan mulai dari Rp2,6 miliar untuk bangunan dua lantai, dan Rp3,2 miliar untuk bangunan 3 lantai.
“Kebetulan 6 unit ruko yang tersisa tinggal bangunan dua lantai saja. Selain itu sudah laku terjual. Dan kami menargetkan The Emerald Green tahap 3 akan selesai dibangun seluruhnya hingga 18 bulan ke depan,” ungkapnya.
Sementara, terkait perkembangan properti secara umum di BSB City pada tahun ini mengalami pertumbuhan 25% dibandingkan tahun lalu, baik untuk properti residensial maupun komersial. Mayoritas konsumen berasal dari area Semarang sekitar 70% dan sisanya dari luar kota Semarang.(aln)