– BCA : Ronald K. Laongan, Kepala Kantor Fungsional Kredit Konsumer (KFKK) BCA Semarang bersama tim di kantornya di Jalan Pemuda Semarang. Aning Karindra.
SEMARANG – Bank Central Asia (BCA) tahun ini memproyeksikan pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sekitar 13%-15% di wilayah Jawa Tengah. Proyeksi tersebut hampir sama dengan realisasi pertumbuhan pembiayaan rumah yang diraih sepanjang 2018.
Ronald K. Laongan, Kepala Kantor Fungsional Kredit Konsumer (KFKK) BCA Semarang mengatakan, angka proyeksi pertumbuhan yang relatif sama dengan tahun lalu itu salah satu pertimbangannya karena tahun ini ada Pemilu 2019. Selain itu pasar perumahan tahun ini juga belum tentu akan menggeliat.
“Bagi kami, bisa tumbuh seperti tahun kemarin saja sudah cukup bagus,” katanya.
Dijelaskan, sepanjang tahun 2018, BCA telah menyalurkan pembiayaan rumah hingga Rp1 Triliun di wilayah Jawa Tengah. Dimana hampir 85% merupakan rumah secondary market (rumah second), sedangkan primary market atau rumah baru hanya sekitar 15%.
“Kami memang banyak bekerjasama dengan broker-broker properti, makanya banyak secondary market yang masuk ke kami. Sedangkan untuk rumah baru, BCA juga sudah melakukan kerjasama dengan beberapa pengembang di Semarang dan sekitarnya,” jelasnya.
Tercatat saat ini ada sebanyak 12 pengembang yang bekerjasama dengan BCA, diantaranya pengembang yang mengembangkan rumah Citrasun Garden, Citragrand, BSB City, Kedaton, dan perumahan lainnya.
“Sasaran market kami memang rumah dengan pembiayaan sekitar Rp2 miliar, itu seperti tahun kemarin yang rata-rata aplikasi sekitar Rp2,1 miliar,” imbuhnya.
Pihaknya yakin proyeksi pertumbuhan pembiayaan rumah akan tercapai, karena dalam bulan ini akan ada lagi promo yang hampir tiap tahun mendongkrak penyaluran kredit rumah.
“Nanti promo itu dalam rangka Hari Ulang Tahun BCA Februari ini, sekarang belum keluar promonya, Kira-kira pertengahan Februari ini akan keluar promonya seperti bunga rendah dan promo lainnya,” terangnya.
Berdasarkan pengalaman tahun 2017 dan 2018 yang juga ada promo serupa, pembiayaan rumah meningkat pesat.
“Seperti tahun 2017 itu bunganya fixed dua tahun pertama hanya sekitar 6,5 persen, selanjutnya tiga tahunnya 7,8 persen. Kemudian tahun 2018 dua tahun pertama 5,6 persen dan tiga tahun berikutnya sebesar 6,61 persen. Nanti yang tahun ini kita tunggu saja sebentar lagi akan dikeluarkan kantor pusat, karena itu program nasional,” tuturnya.
Untuk kerjasama dengan pengembang atau developer, BCA memang memiliki beberapa persyaratan salah satunya minimal pengembang sudah berkecimpung di properti selama dua tahun. Hal itu merupakan salah satu strategi untuk menekan angka kredit bermasalah atau NPL (Noan Performing Loan).
“NPL kami untuk kredit rumah memang terus menurun, pada 2017 sebesar 1,3 persen, dan akhir 2018 lalu turun menjadi 0,6 persen. Tahun ini kita juga akan terus berupaya menjaga NPL yang rendah ini,” imbuhnya.
Guna terus mendekatkan dengan broker, BCA akan menggelar gathering bersama broker. Gathering ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada broker yang selama ini sudah bekerjasama dengan BCA. (aln)