– LOMBA MASAK- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, turut dalam lomba masak menggunakan kompor induksi yang digelar PLN UP3 Surakarta dalam ajang Sragen Creative Festival (SCF) dan Festival Kuliner 2019. FOTO : IST/ANING KARINDRA
SRAGEN- PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta turut hadir memeriahkan Sragen Creative Festival (SCF) dan Festival Kuliner 2019. Kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional dan HUT Kabupaten Sragen ke-273 ini, dimanfaatkan PLN untuk melakukan sosialisasi penggunaan kompor induksi, melalui lomba memasak.
Manager Area PLN UP3 Surakarta, Mundhakir mengatakan, lomba memasak yang digelar di Sasana Manggala Sukowati diikuti oleh sejumlah pejabat, mulai dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, dan Asisten Administrasi Umum Sekda Sragen, Simon Nugroho Sri Yudanto, hingga masyarakat umum. Para peserta diwajibkan memasak makanan berbahan dasar mie dengan menggunakan kompor induksi.
“Kehadiran PLN merupakan wujud kepedulian dalam membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat, sekaligus memperkenalkan penggunaaan kompor induksi kepada masyarakat jika kompor induksi itu lebih praktis, hemat energi, serta aman penggunaannya,” katanya.
Perlu diketahui, yang menarik dalam ajang tersebut, adanya lelang hasil masakan mie goreng Bupati Sragen. Mie Goreng yang dimasak dengan kompor induksi bahkan menjadi yang termahal lantaran laku senilai Rp7 juta.
Hasil lelang digunakan untuk urusan sosial dimana akan diserahkan kepada Adis Banowati, siswi SMP 1 Gesi yang terkena kanker.Â
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan, ada aspek promosi dan sosial dalam rangkaian Sragen Creative Festival (SCF) dan Festival Kuliner 2019. Begitupula keterlibatan PLN ini menjadi salah satu upaya sosialisasi kompor induksi.
“Kompor induksi ini menawarkan solusi bagi masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat karena lebih hemat, lebih bersih, lebih sehat, lebih modis, tidak panas, dan tidak ada resiko kebakaran karena tabung yang meledak. Sedangkan bagi pemerintah, bisa mengurangi subsidi gas dan kelangkaan barang,” terangnya.
Dijelaskan, kompor induksi menjadi gaya hidup baru dan pilihan cerdas bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, pemerintah dalam hal ini melalui PLN memberikan diskon tambah daya 75%.Â
“Program ini tentu saja sangat kita dukung,” jelasnya.
Sementara itu, sebagai daerah lumbung pangan nasional, pemanfaatan listrik PLN kini juga banyak dimanfaatkan warga untuk keperluan sumur sawah.Â
Lebih lanjut Mundhakir menuturkan, pada tahun 2018, sedikitnya tersambung 2.356 pelanggan dengan daya tersambung 7,21 MW. Pada tahun 2019, periode Januari hingga Maret, tercatat 671 pelanggan sambungan baru dengan 2,44 MW.
“Penghematan yang dirasakan pelanggan kini antara 40% – 50% dari penggunaan solar maupun gas. Dengan begitu, fenomena tersebut menjadi solusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat,” tandas Mundhakir.(aln)