CILACAP – Dalam mewujudkan semangat transformasi PLN khususnya untuk meningkatkan keandalan listrik di sisi transmisi, PLN UIT JBT melakukan program strategis rekondisi Gistet Adipala 500 KV. Program tersebut merupakan bagian dari terobosan PLN dalam implementasi program transformasi anti blackout, untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan dari kejadian padam keseluruhan sistem (blackout) ataupun pemadaman meluas (partial blackout).
Program strategis rekondisi GISTET Adipala 500 KV tersebut dilakukan melalui penggantian Disconnecting Switch (DS) atau peralatan pemisah DS 7B4.2, dengan nilai investasi sebesar Rp 2,9 Miliar. Disconnecting switch merupakan sebuah peralatan yang berfungsi untuk memperbesar fleksibilitas pengiriman daya dari pembangkit ke busbar.
Penggantian peralatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kerawanan subsistem Kesugihan, yang mana, apabila tidak dilakukan penggantian dan kemudian terjadi gangguan, berpotensi menyebabkan energi rata-rata yang terkirim dari PLTU Cilacap sebesar 1 x 660 MW tidak dapat tersalurkan. Subsistem Kesugihan sendiri memasok listrik ke pelanggan di daerah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Temanggung, Purworejo, sebagian Tegal dan Brebes.
Seperti diketahui, sebagai salah satu pembangkit yang menyumbang dari sepersepuluh daya listrik Se-Jawa & Bali, energi listrik dari pembangkit tersebut akan terlebih dahulu melewati GISTET atau Gas Insulated Substantion tegangan Ekstra Tinggi Adipala. Gardu ini dapat diibaratkan sebagai sebuah gerbang utama, sebelum daya listrik dari pembangkit disalurkan lebih luas untuk memasok kebutuhan listrik se Jawa-Bali.
“GISTET Adipala memiliki peran vital dalam menyalurkan daya dari PLTU Cilacap, dengan kapasitas penyaluran daya maksimal sebesar 1×1000 MW. Program ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya Blackout dan menghindari hilangnya sepersepuluh daya listrik di Jawa Bali yang tersalur dari Gardu tersebut,” terang General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Sumaryadi.
Dalam rangkaian pelaksanaannya, program penormalan Disconnecting Switch di GISTET Adipala ini melibatkan 30 personil gabungan PLN. Dengan persiapan yang matang dan eksekusi yang tepat, program ini dapat diselesaikan 1 hari lebih cepat dari target.
“Pekerjaan penormalan DS GISTET Adipala ini dilakukan secara 24 jam nonstop, dan mampu diselesaikan dalam kurun waktu 160 jam, 24 jam lebih cepat dari waktu yang ditargetkan,” tambah Sumaryadi.
Dengan menghitung durasi padam selama pekerjaan pengganti dan potensi jumlah MWH yang tidak tersalurkan, PLN UIT JBT mampu menyelamatkan potensi ENS sebesar 105.600 MWH atau setara dengan Rp 152 Miliar dari total kerugian yang akan dialami PLN bila terjadi gangguan pada GISTET Adipala.(aln)